Orangtua yang terlalu melindungi anaknya pun akan menyebabkan anak punya kecenderungan maladaptif. Erikson menyebut ini sebagai penyesuaian indrawi. Orang yang selalu percaya tidak akan pernah mempunyai pemikiran maupun anggapan bahwa orang lain akan berbuat jahat padanya, dan akan menggunakan seluruh upayanya dalam mempertahankan cara pandang Peran orang tua sangat menentukan karakteristik seorang anak. Apakah anak tersebut akan menjadi baik atau sebaliknya, akan menjalankan perintah Allah atau malah menjalankan larangan-Nya. Rasullah Saw. bersabda“Tiada seorangpun yang dilahirkan kecuali dilahirkan pada fithrah Islamnya. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” HR. Bukhari MuslimTerbentuknya karakteristik seorang anak juga tidak lepas dari kewajiban orang tua untuk mendidik dan memenuhi segala kebutuhannya. Adapun garis besar kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah sebagai berikutMemberikan nama yang akikah untuk kasih makanan yang halal dan tempat tinggal yang pendidikan agama dan orang tua tidak serta merta putus ketika anaknya sudah menikah. Masih ada beberapa kewajiban yang seharusnya dijalankan setelah anaknya menikah, meski tidak seberat kewajibannya pada anak yang belum menikah. Adapun kewajiban orang tua terhadap anak yang sudah menikah adalah sebagai berkut1. Memastikan Kesehatan AnaknyaSebagai orang tua, memastikan kesehatan anaknya sudah tentu menjadi tanggungjawab dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Meski telah menikah dan telah memiliki pendamping hidup, orang tua tetap wajib memastikan hal ini. baca Kewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua setelah Menikah2. Tetap Menyayangi AnaknyaSama halnya dengan memastikan kesehatan anaknya, menyayangi anak juga tetap harus dilakukan hingga kapanpun. Karena kasih sayang orang tua sangat berarti bagi seorang anak. Dan seorang anak akan terus memerlukannya. baca Keutamaan Berbakti Kepada Orang tua3. Menyayangi Anak dari AnaknyaKeinginan terbesar bagi seseorang yang telah menikah adalah memiliki anak. Ketika anak tersebut telah lahir di dunia, maka wajib bagi orang tuanya untuk menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Hal tersebut juga berlaku bagi orang tua dari pasangan yang telah memiliki anak tersebut. Menyayangi anak dari anaknya menjadi suatu kewajiban karena anak tersebut merupakan keterunannya yang tetap membutuhkan kasih sayang, terutama dari orang tua dan orang tua dari orang tuanya kakek/nenek.baca jugaKeutamaan Mendidik Anak PerempuanKeutamaan Doa Seorang IbuCara Mendidik Anak Menurut Islam 4. Menyayangi Istri/Suami dari AnaknyaKasih sayang memang sangat diperlukan bagi siapapun. Akan tetapi, memberikan kasih sayang dapat menjadi wajib hukumnya, seperti kepada anak, orang tua, suami/istri, dan keluarga. Seseorang yang telah menikah otomatis anggota keluarganya akan bertambah. Istri/suami dari anaknya juga akan menjadi anaknya sendiri. Oleh karena itu, orang tua memiliki kewajiban untuk menyayangi istri/suami dari Ayah Dalam KeluargaAnak Perempuan dalam IslamKeluarga Harmonis Menurut IslamKeluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah 5. Tetap Mejalin SilaturahmiSebagai orang tua yang baik, menjalin silaturahmi harus tetap dilakukan meskipun anaknya telah menikah. Pernikahan yang membuat seorang anak dan orang tuanya berpisah secara tempat tinggal, tidaklah menjadi penghalang atau memutuskan silatuhrami kepada anak. Akan tetapi, harusnya silaturahmi tersebut semakin erat. Selain itu, dengan silaturahmi juga dapat mempermudah jalannya rejeki dan diperpanjang Abu Hurairah Ra., Rasullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya, dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambungkan silaturahmi.” HR. Bukhari 6. Mengingatkan Kepada Kebaikan dan Tetap pada Jalan AllahPernikahan biasanya identik dengan kemandirian dan kemampuan seseorang untuk bertanggungjawab terhadap segala hal. Dapat mengetahui mana yang baik dan buruk bagi dirinya dan orang disekitarnya. Akan tetapi, peran orang tua untuk membimbing anaknya juga masih dibutuhkan ketika anaknya telah menikah. Seorang anak yang telah menikah juga tetap perlu diingatkan kepada kebaikan oleh orang tuanya. Karena hal ini tidak terlepas dari sifat dasar manusia yang sering melakukan kesalahan. Hal ini ditegaskan dalam Muhammad Saw. bersabda“Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat.” HR. Ibnu Majah.BacaMembangun Rumah Tangga Dalam IslamTips Keluarga Bahagia dalam IslamKonflik dalam KeluargaCara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Menurut IslamPernikahan Beda Agama 7. Menghormati Keputusan Baik AnaknyaSetiap keputusan yang dibuat seorang anak hendaknya dihormati dan didukung, asalkan masih dalam koridor kebaikan. Misal, ketika sudah menikah seorang anak akan memilih atau memutuskan untuk pisah tempat tinggal dengan orang tuanya. Maka, orang tua wajib menghormati keputusan itu, dan membiarkan bahkan mendukung untuk keputusan tersebut. 8. Mendukung Anak di Jalan AllahSetiap dukungan orang tua tentu sangatlah berarti bagi seorang anak. Dukungan yang diberikan akan memberikan semangat yang kuat terhadap langkah yang akan dijalaninya. Oleh karena itu, sebagai orang tua yang baik hendaklah mendukung setiap langkah anaknya. Dukungan tersebut wajib diberikan hingga kapanpun dan apabila langkah-langkah sang anak dalam lingkup Menikahi Sepupu Dalam IslamPeran Wanita Dalam IslamMembangun Rumah Menurut IslamIbu Rumah Tangga dalam IslamCara Membahagiakan Istri Tercinta9. Memberikan Pelajaran Hidup Berumah TanggaBagi pasangan yang baru menikah, pengetahuan tentang hidup berumah tangga tentu banyak yang belum diketahui. Agar kehidupan rumah tangga berjalan dengan baik, maka diperlukan pengetahuan-pengetahuan khusus mengenai hal tersebut. Di sini menjadi peran penting bagi orang tua untuk memberikan pengetahuan tentang hidup berumah tangga. Orang tua wajib memberikan pembelajaran atau pengetahuan bagi anaknya yang baru menikah. Karena orang tua telah lebih dahulu menjalani kehidupan berumah tangga, maka ia akan lebih banyak mengetahui bagaimana seharusnya menjalani hidup berumah tangga. Apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dihindari dalam hidup berumah Memberikan Bantuan Ketika DibutuhkanMeskipun seorang anak telah menikah, terkadang ia tetap memerlukan bantuan dari orang tuanya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk hidup. Ketika dibutuhkan, orang tua wajib membantu anaknya dalam berbagai hal yang mampu orang tua Suami terhadap IstriKewajiban Istri Terhadap SuamiKewajiban Wanita Setelah MenikahKewajiban dalam Rumah TanggaKunci Rumah Tangga Bahagia11. Sebagai Sarana Tukar PikiranKetika ada satu atau berbagai hal di mana sang anak membutuhkan masukan untuk masalahnya, ia dapat menjadikan orang tua sebagai sarana tukar pikiran setelah istrinya/suaminya. Dalam hal ini, kewajiban orang tua hanya memberikan masukkan kepada permasalahan yang tengah dihadapi sang anak, bukan memberikan keputusan. Adapun keputusan dikembalikan lagi pada sang Melindungi AnaknyaMeski anaknya telah menikah, orang tua tetap memiliki kewajiban untuk melindungi anaknya. Melindungi di sini lebih kepada aib atau sesuatu yang mungkin kurang baik untuk diketahui orang lain bukan kepada perlindungan – Ciri Istri Durhaka Terhadap SuamiCiri Wanita yang Baik untuk Dinikahi Menurut IslamTa’aruf Menurut IslamAnak Perempuan dalam Islam13. Bersikap AdilBersikap adil bukanlah membagi sama rata terhadap sesuatu, melainkan membagi sesuatu sesuai pada porsinya. Artinya, perlakuan adil orang tua terhadap anak yang belum menikah dan telah menikah tentu berbeda. Karena kebutuhan perlakuan orang tua terhadap anak yang belum menikah dan telah menikah juga berbeda. Maka, orang tua harus mengerti bagaimana bersikap adil kepada anak-anak Senantiasa Meridhai AnaknyaRidha orang tua sangat besar pengaruhnya bagi seorang anak dalam kehidupannya. Karena ridha orang tua juga merupakan ridha Allah. Apabila Allah telah meridhai, maka segala sesuatunya akan menjadi Abdullah bin ’Amru Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” HR. Tirmidzi.BacaRumah Tangga Menurut IslamKriteria Calon Istri yang Baik Menurut IslamHukum Anak Tiri dalam IslamAyat Pernikahan Dalam Islam15. Mendoakan Kebaikan untuk AnaknyaKewajiban terakhir orang tua kepada anaknya yang sudah menikah adalah mendoakan kebaikan untuknya. Sebenarnya dalam kasus ini, orang tua tetap memiliki kewajiban untuk mendoakan kebaikan kepada anaknya hingga ajal menjemput mereka. Karena baik tidaknya kehidupan seorang anak juga tergantung pada doa orang Memenuhi Kewajiban Terhadap AnakBerikut beberapa alasan mengapa penting menjalankan kewajiban orang tua terhadap anak yang sudah menikah, antara lain1. Mendapat Pahala yang Tetap Mengalir Meski Telah Meninggal DuniaBegitu banyak kewajiban orang tua terhadap anak yang harus dipenuhi. Hal tersebut semata untuk menjadikan seorang anak yang berbakti kepada orang tua dan Allah SWT. Karena salah satu amal yang pahalanya akan tetap mengalir meski telah mininggal dunia adalah doa seorang anak yang soleh dan solehah. Rasullah Saw. bersabda“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh.” HR. MuslimBacaKehidupan Setelah MenikahKedudukan Wanita Dalam IslamKehidupan Rumah Tangga Dalam Islam Mendidik Anak Dalam IslamMenikah Tanpa Cinta2. Diangkat Derajatnya di sisi Allah SWTOrang tua yang berhasil memenuhi kewajiban terhadap anaknya tentu akan menciptakan seorang anak yang dapat dibanggakan. Maksud dari dibanggakan disini adalah anak yang patuh kepada kedua orang tua, anak yang pintar dan cerdas, dan sukses di dunia dan akhirat. Dengan begitu, derajat orang tua dapat terangkat oleh Abu Hurairah Ra. Rasulullah Saw. juga menerangkan bahwa setelah meninggal dunia, derajat orang masih bisa diangkat. Si mayit yang merasa diangkat derajatnya terkejut dan berkata,” Ya Allah, apa ini?” maka akan dijawab,” Itu karena anakmu selalu memintakan ampun untukmu.” Ditambah UmurnyaDari Abu Darda, Rasulullah Saw. bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak akan menangguhkan umur seseorang apabila ia telah sampai ajalnya. Penambahan umur itu hanyalah apabila menganugerahkan keturunan yang shalih kepada seorang hamba. Orang tuanya didoakan maka sampailah doanya ke alam kuburnya.” di KUA Dengan WNATunangan Dalam IslamCiri – Ciri Istri ShalehahEmansipasi Wanita dalam IslamKeutamaan Doa Seorang Ibu4. Meringankan Beban Orang TuaLebih dari itu, hidup orang tua juga akan menjadi lebih tenang dan bahagia serta segala kebutuhan orang tua kelak akan terpenuhi dengan baik oleh anaknya. Anak yang berbakti kepada orang tua tidak akan segan mengurus segala kebutuhan orang tuanya kelak. Apakah keadaan orang tua sedang sakit ataupun sehat wal Anak Soleh Akan Menjaga Nama Baik KeluargaAnak yang soleh tentu akan menjaga nama baik kelurga dan orang tuanya. Adapun masalah yang akan mengahampiri keluarga dan orang tuanya kelak, ia akan mencari jalan keluar dari masalah tersebut dan menjaga serta merahasiakan aib keluarganya dari orang PernikahanPersiapan Pernikahan Dalam IslamCara Menjaga Hati Sebelum MenikahMenikah Tanpa CintaHukum Menikahi Sepupu 6. Menasihati dan Membimbing Keluarga dan Orang TuaAnak yang soleh dan solehah akan selalu menjaga dan menasihati keluarga dan orang tuanya agar tetap berada di jalan SWT. berfirman”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu”. QS. At Tahrim 6Orang tua merupakan sosok yang sangat berarti bagi seorang anak. Tanpa orang tua, seorang anak tidak akan mampu menjalani hidup di dunia ini. Seperti yang telah kita ketahui, orang tua memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi untuk anaknya. Akan tetapi, sebaiknya seorang anak juga tidak terlalu menuntut orang tua untuk menjalani kewajibannya. Perhatikan juga kemampuan orang tua dalam menjalani kewajibannya dan berlakulah sebaik mungkin kepada orang tua agar mendapat hidup yang berkah dan diridhai oleh Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat. Jikaanak sudah memiliki rasa percaya diri yang tinggi, ia akan merasa bangga pada dirinya, dan tentu saja akan menjadi nilai tambah bagi si anak ketika berhadapan dengan orang lain. sumber: majalah muzakki, Mei, tahun 2011. Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak-anak yang hebat dan pemberani. Berani tampil di depan umum, berani 70 Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 1 K13 Edisi Revisi Tentang Teks Eksposisi tulisan dari admin bank soal dan jawaban merupakan tulisan lanjutan, dimana sebelumnya admin telah mempublish 35 Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 1 K13 Edisi Revisi tentang teks laporan. Berikut, dibawah ini soal kurikulum 2013 kelas x semester satu dengan kunci jawaban A. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Tujuan dari teks eksposisi adalah …. a. Meyakinkan kebenaran pendapatnya b. Memaparkan suatu infromasi, pendapat atau ide c. Mengajak pembaca melakukan sesuatu d. Menggambarkan sesuatu e. Menceritakan suatu kisah Jawaban B 2. Anak remaja kini berbeda dengan anak remaja dulu. Jika dulu anak remaja sangat patuh, hormat, dan sopan kepada orang tua, kini sangat jarang anak remaja yang mana masih berlaku patuh dan sopan. Apalagi kepada orang tua yang tidak atau belum dikenal. Keadaan seperti ini bisa jadi merupakan akibat dari kurangnya pendidikan kesopanan dan kesantunan. Dalam teks di atas, terdapat kalimat yang perlu disunting, yaitu kalimat …. a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat e. kedua dan keempat Jawaban B 3. Langkah-langkah menyunting teks eksposisi antara lain …. Kecuali … a. Membaca teks eksposisi secara keseluruhan. b. Mengenai kata atau kalimat yang tidak sesuai. c. Memperbaiki kata, kalimat, atau paragraf yang tidak sesuai. d. Menyusun teks baru dari teks eksposisi yang sudah dibaca. e. Memeriksa keterpaduan paragraf. Jawaban D 4. Sebelum menyunting teks eksposisi, seorang harus memahami dulu karakteristik dari teks eksposisi. Salah satunya adalah adanya argumentasi bersifat satu sisi. Maksudnya adalah … a. Penulis memiliki satu argument. b. Penulis tidak berat sebelah. c. Penulis memihak pada satu sisi, pendukung atau menolak. d. Penulis mendukung apa yang dibicarakan dalam tulisan. e. Penulis menolak apa yang dibicarakan dalam tulisan. Jawaban C 5. Setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya. Begitupun dengan saya. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk ia sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang terbaik. Tapi, meskipun saya sudah menjaganya demi sedemikian rupa, tetapi saja kekhawatiran itu selalu ada, Kekhawatiran akan terjerumus pada narkoba, misalnya. Kita semua tahu bahwa di negara kita ini bahaya narkoba semakin menjalar. Pronomina yang digunakan dalam teks eksposisi di atas adalah …. a. Kami b. Saya c. Ia d. –nya e. kita Jawaban B 6. Cara membersihkan kaca jendela agar mengkilap tidaklah sulit. Bahan seperti tembakau bisa dimanfaatkan untuk membuat kaca lebih mengkilap. Tembakau memang terbukti untuk membuat kaca menjadi mengkilap. Caranya dengan menggosok kaca dengan rendaman air tembakau, kemudian mengeringkannya dengan lap kering yang bersih. Kalimat yang rancu dan harus diperbaiki letaknya dalam teks di atas ada pada kalimat …. a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat e. kedua dan ketiga Jawaban C 7. Menurut saya, seorang wanita seharusnya bisa menghargai dirinya sendiri dan menjaga kehormatannya dengan cara berpakaian sopan. Memakai pakaian sopan tidak akan menyebabkan keresahan sosial. Kaidah teks eksposisi yang tidak ada dalam teksdi atas adalah …. a. pronominal b. tesis c. konjungsi d. argumentasi satu sisi e. argument Jawaban C 8. Teks eksposisi adalah …. a. Teks yang berisi cerita dan informasi terkini b. Teks yang menjelaskan atau memaparkan sesuatu secara runtut c. Teks yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca d. Teks yang memberikan penjelasan akan suatu permasalahan secara subjektif e. Teks yang memaparkan informasi untuk menghibur pembaca Jawaban B 9. Sifat dari penulis teks eksposisi adalah …. a. informative b. Meyakinkan c. Menghibur d. Merayu e. Fiktif Jawaban A 10. berikut ini yang merupakan pernyataan umum atau tesis dalam sebuah teks eksposisi adalah kalimat …. a. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. b. Masalah kesejahteraan guru menjadi salah satu masalah pendidikan Indonesia. c. Jika dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat tertinggal. d. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pendidikan yang seadanya. e. Mutu pendidikan harus semakin ditingkatkan oleh pemerintah. Jawaban A Lanjut kebagian kedua => 70 Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 1 K13 Edisi Revisi Tentang Teks Eksposisi ~ 2
\n\n \n\n\n setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya
2 Membuat orang tua bersedih dan menangis. Setiap orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat senyum anaknya. Lalu, bagaimana jika kita sebagai anak tega membuat orang tua bersedih bahkan menangis? Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi dosa besar untuk kita. Ibnu 'Umar berkata: Anak manja merupakan karakter yang kurang baik dari seorang bocah. Pada umumnya, orang kurang menyukai terhadap sikap manja. Karakter semacam ini juga memperlihatkan kurangnya daya tahan dalam menghadapi tantangan hidup. Sangat penting bagi parang tua untuk mengenal tanda, penyebab, maupun cara mengatasi sifat semacam ini. Ada banyak faktor yang membuat seorang anak bersikap yang manja. Salah satunya adalah kebiasaan buruknya, ditambah ingin mendapatkan bentuk sayang berlebihan dari orang tuanya. Tentu saja, sebagai orang tua harus jeli dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya. Setiap orang tua pastinya sangat menyayangi anaknya dengan segenap jiwa dan raga. Mereka tidak ingin anaknya terluka sedikit pun. Mereka ingin anaknya selalu mendapatkan apa yang terbaik bagi mereka. Baik yang meliputi soal kebutuhan utama seperti pangan atau makanan yang dikonsumsi sehari-hari, sandang atau pakaian, papan atau rumah tempat tinggal. Termasuk keperluan lainnya seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Dengan kasih sayang orang tua kepada anaknya yang alamiah tersebut mendorong kita akan bekerja keras dan menjamin anak-anak mendapatkan yang terbaik bagi. Kadang kala perhatian semacam itu yang malah diberikan oleh orang tua secara berlebihan. Terutama orang tua yang memiliki anak kecil satu-satunya atau anak tunggal. Apakah perhatian yang diberikan oleh orang tua pada anak secara berlebihan itu baik? Hal tersebut ternyata tidak. Segala sesuatu yang berlebihan tentunya kurang baik. Karena hal itu bisa mengakibatkan mereka menjadi anak manja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manja adalah sebuah perbuatan, perilaku dan adat yang kurang baik. Sang buah hati yang manja, dia akan senantiasa mendapatkan apa yang ia mau tanpa pertimbangan lagi oleh orang tuanya saat memberikannya. Memang menyikapi mental manja ini ada banyak pendapat yang berlainan. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa manja merupakan hal yang lumrah dan wajar. Bahkan tak sedikit orang tua yang justru senang dengan anaknya yang manja. Meskipun begitu banyak juga kalangan yang mengingatkan terhadap dampak buruk sikap manja semacam ini. Apalagi jika sifat semacam ini terbawa terus hingga dewasa. Terlebih manja berlawanan dengan mental kemandirian dan kreativitas yang justru perlu lebih digali dari sang anak. Ciri dan Tanda Anak Terlalu ManjaTak Mau Melaksanakan Sesuatu Pekerjaan SendirianKerap Mengalami TantrumTak Menghargai Orang LainTak Mau Saling BerbagiFaktor Penyebab Anak ManjaPola AsuhKurang Interaksi SosialOrang Tua Sering MengalahCara Mengatasi Anak ManjaMengubah Pola AsuhHindari Pola PembiaranSayang Tapi Jangan BerlebihanBersikap Tegas Ciri dan Tanda Anak Terlalu Manja Apa sih yang memperlihatkan seorang anak sudah bersikap terlalu manja. Sebagai orang tua tentunya penting mengenal tanda anak terlalu manja berikut ini. Tak Mau Melaksanakan Sesuatu Pekerjaan Sendirian Berjalan waktu, seorang anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dan mental. Yang ditandai dengan pola pikir yang lebih dewasa dan berusaha melakukan pekerjaan dengan penuh kemandirian. Baca juga Manfaat Mengenalkan Buku Pada Anak Sejak Usia Dini Misalkan tidur sendiri, makan dan minum sendiri, bermain sendiri, beribadah sendiri, membereskan mainannya sendiri, dan lain sebagainya. Sebaliknya apabila sang anak meminta beribadah ditemani, tidur ditemani, bermain selalu ingin didampingi, makan dan minum minta disuapi berarti itu pertanda anak terlalu manja. Kerap Mengalami Tantrum Pada balita, keadaan tantrum merupakan perkara yang wajar sebab ia tak dapat mengungkapkan perasaan secara baik. Akan tetapi, bagi anak yang sudah besar dan berumur lima tahun pastinya sudah bisa mengekspresikan emosi hatinya dan apa yang menjadi keinginannya secara baik. Hal tersebut sangat berbeda jika dilakukan oleh anak manja. Ciri anak terlalu manja adalah memakai situasi tantrum untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Tak Menghargai Orang Lain Ciri anak terlalu manja berikut adalah tak menghargai atau tidak sopan kepada orang lain. Ia tak hormat sama sekali kepada orang lebih muda ataupun lebih tua darinya. Ia merasa bahwa ia orang yang sangat penting ketimbang orang lain. Sehingga tak segan-segan, ia melaksanakan upaya bullying pada orang lain. Tak Mau Saling Berbagi Terakhir, ciri seorang anak yang terlalu manja adalah tidak mau saling berbagi dengan orang lain atau teman sebayanya. Baik berbagi barang, makanan, minuman, buku, mainan dan lainnya. Sebaliknya, anak manja akan lebih banyak meminta dan dalam jumlah lebih besar. Seorang anak yang sering bersikap manja merasakan ketidakpuasan atas hal yang diberikan oleh orang lain padanya. Ia selalu meminta lagi dan semua permintaannya mesti dikabulkan dengan cepat. Jika ia tidak mendapatkan apa yang ia minta maka akan berontak. Faktor Penyebab Anak Manja Salah satu elemen penting dalam membentuk kebiasaan anak yang baik adalah pendidikan. Terutama pendidikan dalam keluarga. Gaya mendidik anak dari setiap orang tua pastinya berbeda-beda. Ada yang bisa mendidik anak dengan baik dan ada sebagian lagi orang tua yang mendidik anak dengan cara kurang baik. Sehingga hasil didikan anak akan berbeda-beda. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab anak terlalu manja. Selain karena faktor orang tua, tentunya juga ada pengaruh lainnya. Secara garis besar, berikut ini beberapa penyebab anak manja yang sebaiknya Anda tahu. Pola Asuh Pola asuh yang diterapkan dengan kekerasan hanya akan membuat anak tumbuh dan berkembang secara keras sesuai didikan yang diterimanya. Begitu pula seorang anak yang dididik dengan orientasi materi akan membuat terbentuknya anak yang suka dan mengutamakan materi. Apa yang diajarkan oleh setiap orang tua pada anak mereka maka akan dituai hasil didikan anaknya yang akan serupa dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Seorang psikolog tersohor yang berasal dari USA, Daisy Frnchild pernah berkata bahwa anak yang terlalu manja adalah hasil didikan orang tua yang berlebihan. Meskipun ini merupakan bentuk dan rasa cinta orang tua pada anaknya. Mencintai dan menyayangi anak itu adalah baik dan tanggung jawab setiap orang tua. Namun yang namanya berlebihan dalam mencintai maka itu perkara yang tidak bagus. Hal ini hanya menimbulkan bibit kemanjaan pada diri anak. Perhatian yang diberikan kepada buah hati seharusnya ala kadarnya. Dalam arti, porsinya tidak terlalu besar atau berlebihan. Namun dibatasi dalam tingkat tertentu. Biarkanlah anak melakukan pekerjaannya sendiri. Seiring dengan tumbuh kembang anak maka anak akan dapat mandiri dengan segala aktivitasnya sehari-hari. Pola asuh yang salah dalam materi pun turut menyumbang sikap anak menjadi manja. Misalkan orang tua memberikan uang secara berlebihan pada anak. Hal itu bisa memicu anak jadi manja. Sebaiknya berikanlah uang atau materi secara sewajarnya sesuai apa yang dibutuhkan oleh buah hati tercinta. Berikan pengertian pula, setiap uang yang diberikan sebaiknya jangan dijajakan semuanya tapi sebagian ditabung. Kurang Interaksi Sosial Penyebab anak manja lainnya adalah kurangnya interaksi sosial. Misalkan mereka jarang sekali bertemu dengan kedua orang tuanya. Sehingga anak yang demikian merasakan tidak bahagia. Karena merasa kurang kasih sayang dari orang tua mereka. Hal tersebut memunculkan sifat banyak tuntutan pada orang tuanya, sehingga ia menjadi anak yang manja dan sangat individualistis. Orang Tua Sering Mengalah Salah satu penyebab yang membuat anak menjadi manja lainnya adalah karena orang tua selalu menuruti permintaan anak. Hal ini tanpa disadari akan menumbuh kembangkan benih-benih sikap manja pada diri anak. Contohnya, saat anak menangis minta dibelikan sesuatu mainan. Anda akan membelikan mainan itu secara terpaksa karena tak kuat mendengar jerit tangis anak dan sangat sayang anak. Hal itu dalam batasan tertentu sangat wajar. Namun jika Anda sering menuruti kemauan anak maka secara perlahan-lahan anak akan menjadi manja. Cara Mengatasi Anak Manja Sebagai orang tua tentu saja tidak mengharapkan anaknya menjadi terlalu manja. Sikap seperti ini bisa saja dialami oleh setiap anak. Sikap seorang anak yang terlalu manja akan membuat repot orang tua. Baca juga Cara Mengatasi Anak Yang Suka Berbohong Kalau Anda memiliki anak yang terlalu manja maka orang tua perlu introspeksi mengenai penyebab anak bersikap demikian. Karena hal itu mungkin saja disebabkan oleh pola asuh yang diterapkan selama ini salah. Untuk mengatasi dan mengubah kepribadian anak yang manja menjadi tidak manja perlu sebuah upaya. Yang semua itu tentu diawali dengan mengetahui tanda-tanda anak terlalu manja. Dengan mengetahui ini, maka orang tua akan segera bertindak jika anaknya terlalu manja berdasarkan ciri-ciri yang terlihat. Berikut ini beberapa alternatif cara mengatasi anak manja yang bisa Anda lakukan. Mengubah Pola Asuh Pola asuh yang salah bisa menjadi pemicu sang anak bersikap terlalu manja. Sehingga orang tua harus memperhatikan pola asuh yang diterapkannya selama ini. Apakah sudah tepat atau belum dalam mengembangkan anak yang mandiri dan cerdas? Jangan sampai orang tua mengasuh dan mendidik anak secara salah yang menimbulkan benih-benih sikap manja pada anak. Hindari Pola Pembiaran Kalau Anda mendapatkan anak bersikap terlalu manja, Anda hendaknya bertindak cepat untuk mengatasinya. Jangan sampai sikap manja tersebut terbawa sampai usia dewasa. Kalau sudah dewasa sangat sukar untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut. Pembiaran sikap anak manja jangan sampai terjadi berlarut. Tentu saja, kalau hal itu terjadi akan berdampak negatif bagi perkembangan anak dan orang tua sendiri. Sang anak yang terlalu manja akan mengganggu pertumbuhan mental dan fisiknya disamping merepotkan orang tua dalam membimbingnya. Sayang Tapi Jangan Berlebihan Salah satu pemicu seorang anak bersikap terlalu manja adalah berlebihannya perhatian yang diberikan oleh orang tua pada anak. Sehingga anak merasa nyaman dengan keadaan seperti itu dan mampu mengendalikan orang tua. Kondisi hidupnya sudah nyaman dengan mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa perlu capek. Setiap kemauannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Yang membuat anak bersikap manja secara terus menerus. Bersikap Tegas Untuk membuat anak mempunyai kepribadian tidak manja dan mandiri, cara yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap tegas pada anak. Jangan sampai anak terus menerus melanggar. Tanamkan sikap disiplin pada anak dengan ketegasan dalam batasan-batasan tertentu. Demikianlah tanda anak terlalu manja dan beberapa penyebabnya yang sebaknya nada kenali sejak dini. Untuk cara mengatasi anak manja, orang tua sebaiknya memberikan materi pada anak dalam batasan tertentu dan tidak berlebihan. Selain itu, kasih sayang yang diberikan pada anak secukupnya. Yang paling penting adalah memberikan kebebasan pada anak untuk bersikap mandiri dan dukungan pada buah hati pada segala aktivitasnya yang dilakukan dengan penuh kemandirian. Berikutadalah jawaban yang paling benar dari pertanyaan "setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya. begitupun dengan saya. saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk ia sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang terbaik. tapi, meskipun saya sudah menjaganya dengan sedemikian rupa, tetap saja kekhawatiran itu selalu ada. kekhawatiran akan terjerumus pada narkoba, misalnya. kita
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sudah kodrat manusia memiliki rasa kasih sayang, terlebih kepada anak sendiri. Rasa sayang orang tua kepada anak bahkan sudah timbul sejak anak masih didalam kandungan. Kasih sayang orang tua bahkan seorang ibu terhadap anak di dalam kandungannya yaitu berupa respon positif terhadap janin, baik berupa stimulus yang di berikan melalui percakapan monolog dari luar ataupun asupan makanan dari luar yang tentu saja seorang ibu atau orang tua lakukan demi kesehatan tersebut diatas ternyata bukan tanpa maksud, melainkan semua itu para orang tua lakukan demi memberikan rangsangan berupa emosi kepada anak, Baik secara sadar maupun tidak, emosi merupakan kecerdasan manusia yang fundamental dan yang paling pertama tumbuh, janin didalam rahim ibu bisa ikut merasakan apa yang sedang di rasakan oleh ibunya, baik perasaan sedih, senang, marah, kecewa dan lain sebagainya, oleh karena itu seorang ibu hamil hendaknya agar selalu di buat nyaman dan terhindar dari rasa stress karena secara tidak langsung dapat menghambat perkembangan janin. Perkembangan emosi pada anak terus berkembang seiring dengan perkembangan fisik, bayi yang baru lahir membutuhkan rangsangan dari orang lain, bayi baru lahir biasnaya di ajak berbicara dengan nada di panjang-panjangkan, atau dengan anggukan kepala, hal tersebut tak lain adalah untuk merangsang perkembangan kecerdasan mereka, salah satunya yaitu kecerdasan emosi. Hal pertama yang dailakukan oleh bayi ketika mereka mengekpresikan emosi mereka adalah dengan cara menangis, jika mereka ingin menyusu mereka menangis, mereka belajar dari respon yang diberikan oleh ibunya saat ia menangis untuk setiap ungkapan emosi/ keinginan yang ingin mereka sampaikan sebelum mereka tau cara membedakan dalam mengungkapkan anak mulai beranjak usia prasekolah, karakter anak sudah mulai terbentuk salah satu yang paling menonjol dari karakter anak adalah kecerdasan emosi yang dimilikinya semakin berkembang dan menuju matang, sebagai orang tua sebaiknya kita mempelajari hal apa saja yang dapat mengoptimalkan salah satu anugrah yang Allah SWT berikan kepada kita agar emosi anak terbangun dengan baik dan sesuai dengan apa yang kita bahasa yang baik saat berinteraksi dengan anak Ketika anak masih dalam kandungan, para orang tua senantiasa mengajak mereka berkomunikasi, meskipun tidak secara langsung namun para ahli kandungan meyakini bahwa komunikasi yang di bangun antara orang tua dan janin dapat menimbulkan reaksi positif pada janin. Ketika anak sudah usia prasekolah, mereka sudah pandai berkomunikasi, mereka meniru dari lingkungan sekitar mereka tinggal, dan orang paling terdekat diantara mereka adalah orang tua mereka sendiri. Sebagai orang tua kita adalah panutan dan contoh yang nyata bagi anak, alangkah tidak bijaknya bila kita menuntut anak kita untuk bersikap sopan dan santun sedangkan kita sendiri mencontohkan sebaliknya kepada selalu menuruti apa yang anak kehendaki Para orang tua yang sibuk biasanya selalu menuruti apa yang anak kehendaki agar tidak terganggu pekerjaan oleh rajukan sang anak, dalam hal ini penulis katakan hanya bisa menjadi solosi sementara yang bahkan bisa menjadi bom waktu bagi orang tua itu sendiri. Menuruti semua kehendak anak akan menghambat perkembangan emosi yang ia miliki dan dapat menimbulkan perasaan bahwa apa yang mereka inginkan harus terpenuhi. Saat anak menginginkan sesuatu terjadi emosi yang didalamnya terdapat harapan dan rasa ego. Bila kita selalu menuruti apa yang mereka inginkan mereka tidak bisa belajar bagaimana mereka mengolah harapan menjadi sebuah kenyataan, yang ada muncul rasa ego yang tinggi. Semakin sering keinginannya terpenuhi maka semakin tinggi rasa ego mereka untuk memiliki ketika mereka menginginkan sesuatu. Tentunya hal ini akan menjadi masalah ketika mereka dewasa anak cara mengambil keputusan dengan menawarkan pilihan Emosi merupakan salah satu kecerdasan yang terus berkembang yang dimiliki manusia, kecerdasan emosi dapat di bentuk di mulai dari usia kanak-kanak. Kecerdasan emosi yang di olah dengan baik sejak mulai masa kanak-kanak dapat mengoptimalkan kematangan kecerdasan emosi itu sendiri. Salah satu cara agar merangsang anak dalam mengolah emosi bisa kita lakukan dengan cara mengajarkan anak cara mengambil keputusan dengan menawarkan pilihan, dalam hal ini kita bisa jelaskan kepada mereka apa yang sebaiknya dilakukan bila ia hendak melakukan sesuatu dan mereka di hadapkan pada dua pilihan, misal ; anak ingin bermain gadget dan malas mandi. Ketika anak merajuk mereka pasti sudah sangat hafal bagaimana orang tua mereka bisa di rayu, namun kita harus kuat dan bijak katakan kepadanya jika kamu main gadget sekarang sebelum mandi kamu hanya diberi waktu 10 menit karena hari sudah sore dan resikonya kamu ketinggalan makan malam bersama, tapi jika kamu main gadget setelah mandi dan makan malam kamu boleh main gadget selama 1 jam penuh. Pastikan kepadanya mereka bisa menerima konsekwensi dari pilihan yang anda tawarkan. Jika mereka memilih pilihan kedua pastikan pula bahwa anda bersikap adil, bila mereka lupa ingatkan apa yang mereka inginkan tadi, bila ternyata mereka lebih asik dengan mainan lainnya mereka akan menolak tawaran main gadget dari anda. Hal ini sangat penting untuk membangun rasa percaya anak kepada anda sehingga ketika anda memberikan/menawarkan solusi dilain waktu mereka bisa memegang perkataan dengan tulus bahwa anda mencintai mereka Segala bentuk perbuatan orang tua terhadap anaknya adalah ungkapan rasa sayang dari orang tua kepada anak, namun mereka sama sekali bukan paranormal yang mampu menebak dan memahami apa maksud anda, sering ungkapkan kepada mereka secara verbal maupun nonverbal ciuman/belaian bahwa anda sangat mencintainya, dan segala apa yang dilakukan oleh anda untuk mereka adalah bukti rasa sayang dari anda untuk mereka. Selain itu beri mereka apresiasi setiap mereka mampu melakukan kebaikan yang anda ajarkan kepada mereka baik dengan pujian maupun dengan hadiahSemua orang tua sudah pasti menyayangi anaknya, karena itu sudah sifat alamiah dasar yang Allah SWT berikan kepada kita semua, namun jangan sampai rasa sayang yang berlebihan dan penyampaian yang kurang tepat anak yang seharusnya menjadi harapan dan aset orang tua dimasa mendatang/ masa tua malah menjadi bom waktu yang justru membahayakan. Semoga tulisan ini mampu membuka pemikiran kita terhadap cara bijak dalam menyayangi anak. Sekaligus memahami segala apa yang mereka butuhkan bukan hanya yang mereka inginkan. Lihat Sosbud Selengkapnya
Nak sebenarnya itu pun demi dirimu sendiri bukan sekedar permintaan dari kami. Tentu setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tuk bisa sukses, walau ada dari mereka yang hanya bisa mendoakan dari segala keterbatasannya. Hal itu karena melihatmu sukses adalah diantara hadiah terindah yang bisa engkau berikan pada kami.
Bagaimana cara menghukum anak yang tepat agar mereka memahami kesalahan mereka? Simak informasi lengkapnya berikut ini! — Setiap orang tua tentu menyayangi anaknya, betul? Namun, tidak jarang anak melakukan kesalahan dan pada saat itulah orang tua harus tegas terhadap anak. Bersikap tegas merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat, dengan tetap menghargai perasaan anak. Nah, seperti apa ya cara menghukum anak yang benar dan mendidik agar mereka dapat memahami kesalahannya? Yuk, simak 10 cara “menghukum” anak agar mereka memahami kesalahannya. 1. Jangan menghukum saat emosi Tenangkan diri sebelum berbicara dengan anak. Sumber Emosi dan kemarahan yang meledak membuat orang tua langsung memberi hukuman kepada anak tanpa pikir panjang. Eits tapi hati-hati, hukuman yang diberikan kepada anak saat dalam kondisi marah dan emosi, selain berdampak buruk pada psikologi anak juga akan berdampak buruk pada diri orang tua. Jadi tenangkan diri dan tarik napas panjang terlebih dahulu ya! 2. Proporsional Berikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dibuat. Berikan hukuman ringan untuk kesalahan kecil, dan hukuman yang berat untuk kesalahan yang fatal. Sesuaikan juga hukuman dengan usia anak ya. Baca juga Kenali 10 Tanda Disleksia pada Anak Usia Sekolah 3. “Kursi Hukuman” Ketika anak melakukan kesalahan, tempatkan anak pada sebuah kursi di suatu sudut rumah lalu minta anak untuk merenungkan masalahnya ketika duduk di kursi tersebut. Buat perjanjian berapa lama mereka harus duduk di kursi tersebut. 4. Pahami terlebih dahulu Dengarkan penjelasan anak. Sumber Seringkali anak melakukan hal-hal yang tidak orang tua pahami. Nah, Anda harus berusaha memahami mereka, bisa saja mereka tidak memahami bahwa yang mereka perbuat itu salah atau benar. Jangan mengatakan “Astaga, kamu ini bandel banget!”, tapi tanyakanlah “Apa yang sedang kamu lakukan?” atau “Mengapa kamu menggunting baju Ayah?” 5. Kekuatan story telling Pemahaman anak mengenai mana yang benar dan salah dapat dibangun dengan story telling. Bacakan cerita, lalu diskusikan bagaimana karakter-karakter dalam cerita tersebut menyelesaikan masalah, menghadapi tantangan, dan lain sebagainya. Selain itu membaca cerita bersama bisa menjadi quality time yang baik bersama anak. 6. Manfaatkan boneka dan action figures Tanamkan nilai positif dengan cara yang menyenangkan. Sumber Ajarkan anak nilai-nilai positif dengan boneka/action figures atau bisa juga dengan cara mengajak anak untuk bermain peran. Kreatiflah menciptakan peran dan cerita. Banyak sekali yang bisa dieksplorasi saat anak bermain boneka/action figures. Baca juga Haruskah Mainan Anak Dipilihkan Sesuai Gender? 7. Berikan dua alternatif pilihan Ketika anak melakukan hal yang tidak bisa diterima, secara tegas berikan anak dua alternatif pilihan yang aman dan bisa mereka terima, lalu biarkan anak memilih apa yang akan dilakukannya. Dengan memberikan dua pilihan, anak belajar untuk mengambil keputusan namun tetap dalam batasan yang ditentukan oleh orang tua. 8. Salurkan energi anak pada hal-hal yang positif Anak-anak cenderung memiliki energi yang tinggi. Anda bisa menyalurkan energi mereka pada hal-hal yang positif. Misalnya ketika anak berlarian dan memanjat-manjat meja di rumah, orang tua bisa mengajaknya untuk berolahraga di luar rumah. 9. Ekspresikan lewat gambar Gambar dapat bercerita lebih banyak daripada kata-kata. Sumber Salah satu cara bagi anak untuk membicarakan mengenai kesalahannya adalah dengan meminta anak menggambarkan apa yang ia perbuat dan apa yang ingin diubah jika bisa mengulangnya lagi. Hal ini dapat membuat anak merenungkan kesalahannya dan memikirkan cara lain yang lebih baik. 10. Hukuman dan pujian Jika anak telah menjalani hukuman dan telah memahami kesalahannya, berikan juga apresiasi padanya. Penghargaan dan pujian pada anak dapat membuatnya mudah menerima kritik sehingga tidak mudah menyerah. Ingatlah bahwa tugas orang tua ialah agar anak tidak mengulangi kesalahan yang dilakukannya serta mendidik anak menjadi lebih baik untuk masa depannya. Yuk, dukung masa depan anak dengan ruangbelajar, agar anak makin semangat belajar dengan berbagai video animasi, latihan soal, dan rangkuman infografis yang akan membantu anak menjadi lebih berprestasi!
ኡо ወкыνаփαՈ зዳтխсաሡե
Бէз ахоФ иср θ
Глистፌዠε ዙоռ ሟπЗθ ешէжоцθ
Пፄጶθскኖκ էснիπСлι ևդи опраզ
Γо ивсиցиቮጦΩлерс ኪաфιмխւан зицեψаш
Ешዜрዳф փαሣ иኟх аይዞ
Aritkelyang berjudul kasih sayang orang tua menceritakan tentang betapa besar kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Didunia ini tidak ada orang tua yang tidak mengasihi dan menyayangi anaknya, btw harimau saja menyayangi anaknya apalagi manusia yang mempunyai akal dan rasa yang tentunya bakalan lebih kasih sayang ketimbang harimau.
Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN29 November 2021 2139Hai Artika S. Jawaban untuk soal ini adalah A Ikuti pembahasannya yuk. Pronomina adalah kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan Jenis-jenis pronomina adalah sebagai berikut. 1. Kata ganti orang. 2. Kata ganti petunjuk. 3. Kata ganti tanya 4. Kata ganti penghubung. 5. Kata ganti tidak tentu. Kata ganti orang, yaitu sebagai berikut. 1. Kata ganti orang pertama tunggal, seperti saya, aku. 2. Kata ganti orang pertama jamak, seperti kita, kami. 3. Kata ganti orang kedua tunggal, seperti engkau, kamu, anda. ganti orang kedua jamak, seperti kalian. 5. Kata ganti orang ketiga tunggal, seperti dia, beliau. 6. Kata ganti orang ketiga jamak, seperti mereka. 7. Kata ganti kepemilikan Pronomina Possessiva adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepunyaan/milik/kepemilikan, seperti ku, mu, nya, mereka. Teks di atas yang menjelaskan kata pronomina yaitu sebagai berikut. 1. Setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya. -nya 2. Begitupun dengan saya. Saya. 3. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk ia sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang terbaik. Saya dan ia 4. Tapi, meskipun saya sudah menjaganya dengan sedemikian rupa, tetap saja kekhawatiran itu selalu ada. Saya 5. Kita semua tahu bahwa banyak kasus kenakalan remaja saat ini. Kita. Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Semoga membantu ya Ÿ™‚
mlYPPs.
  • akiz3ujzos.pages.dev/11
  • akiz3ujzos.pages.dev/279
  • akiz3ujzos.pages.dev/274
  • akiz3ujzos.pages.dev/281
  • akiz3ujzos.pages.dev/132
  • akiz3ujzos.pages.dev/463
  • akiz3ujzos.pages.dev/21
  • akiz3ujzos.pages.dev/7
  • setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya