PolitisiHongaria penyusun pelarangan pernikahan gay dalam konstitusi Hongaria menghadiri pesta seks di sebuah kafe di Brussels, Belgia.

Gay 01/04/20 635 palavras 3 Este é um fato real e aconteceu quando em 2015. Moro numa cidade do interior e sou policial militar desde 2012. Entrei para a polícia militar aos 19 anos, em 2012, e sirvo numa cidade do interior. Este fato ocorreu em 2015, eu tinha na época 22 anos. Assim que entrei para a polícia, fui morar numa república de policiais. Nós éramos 3 amigos dividindo a mesma casa, todos solteiros e passando o rodo na mulherada que adora farda. Nunca tive tendência nenhuma a comer viado. Porém, eu tinha um padrinho que morava num lugarejo, uma roça, que ficava a uns 30 minutos dessa cidade que eu trabalhava. Este meu padrinho era amigo dos meus pais desde sempre e admirava a carreira militar e tinha o maior orgulho de mim. Ele tinha três filhos , um da minha idade 22 anos na época, uma menina de de 15 anos e o mais novo de 13 anos, o Felipe. Um dia meu padrinho me ligou e disse que estava na cidade precisando conversar comigo algo sério e que precisava da minha ajuda. Falei para ele passar na minha casa. Imaginei que fosse algum problema com a segurança da fazenda dele. ele era produtor de café e de vez em quando ocorrem furtos nessas fazendas. Quando ele chegou na minha casa o assunto era outro e me pegou de surpresa. Ele me contou que estava muito chateado pois, havia flagrado o Felipe chupando a pica de um de seus empregados, um jovem de 17 anos; disse que pra ele o maior castigo do mundo seria ter um filho viado e que preferia a morte do que isso e foi aí que pediu minha ajuda. Meu padrinho queria que eu deixasse o Felipe vir morar comigo e estudar na cidade, primeiro para afastá-lo do tal rapaz e segundo ele queria que eu ensinasse o Felipe os prazeres de ser macho, de comer umas bucetinhas; queria que eu o levasse para a zona e lhe levasse para o futebol, porque na fazenda ele não tinha tempo para dedicar à “forçar” a masculinidade do filho. Meu padrinho me propôs ajudar no aluguel e fazer compras para a casa. Ele achava que seria bom o garoto conviver numa república de homens comedores de buceta para ajudar no seu desenvolvimento. A proposta era tentadora, ter ajuda financeira em tempos difícies, pois eu ainda pagava faculdade e prestação do meu carro. Em troca eu só teria que fazer algo que eu já sei, que era arrumar uma bucetas para o garoto e de quebra, pra mim também. Bem, concordei em ajudar e conversei com meus colegas de república. Nisso coincidiu que um dos meus colegas de república estava de mudança para a casa de uma moça que ele estava namorando, pois eles haviam resolvido morar juntos. Então seria só eu mais um colega de trabalho e o garoto para ficar na casa. No final de semana seguinte à nossa conversa, meu padrinho trouxe o Felipe e suas roupas. Felipe era branco, cabelos lisos, pele lisinha, traços delicados, mas não era afeminado. À princípio nem acreditei que fosse mesmo gay, sei lá talvez seria só uma experiência que ele teve. Perguntei ao meu padrinho se Felipe sabia que ele havia me contado sobre o boquete dele no empregado da fazenda e ele me disse que sim. Assim que meu padrinho foi embora, fui apresentar a casa para Felipe e mostrar onde seria seu quarto. Ele logo se acomodou e seu pai havia deixado uma compra farta na nossa dispensa e um dinheiro para que eu o levasse ao puteiro. De cara já gostei da situação, eu estava com a geladeira e a dispensa cheia, o bolso cheio e ainda ia comer uma puta por conta do padrinho. Felipe havia se tornado de repente a minha galinha dos ovos de ouro. Continua…… Por Malhado Macho Gay Comente e avalie para incentivar o autor Sambilmenunggu di lobi bersama amang untuk interview, aku melihat karyawan perusahaan yang berlalu lalang dalam mengurus pekerjaannya, beberapa pria yang lewat sangat menarik, walaupun perusahaan ini bukan perusahaan yang besar tetapi okelah untuk memiliki karyawan yang rapi , necis dan menjaga penampilan, bukan yang urak - urakan. Menu 1 Drop Menu 1 Sub Menu 1 Sub Menu 2 Sub Drop Menu 3 Sub Drop Menu Sub Drop Menu Drop Menu 2 Sub Menu 1 Sub Menu 2 Sub Menu 3 Menu 2 Menu 3 0 comments Post a Comment Kategori Blog Archive ► 2012 311 ► July 6 ► June 25 ► May 30 ► April 31 ► March 51 ► February 81 ► January 87 ► 2011 933 ► December 83 ► November 28 ► October 71 ► September 43 ► August 65 ► July 52 ► June 46 ► May 98 ► April 95 ► March 118 ► February 79 ► January 155 ► 2010 1276 ► December 127 ► November 62 ► October 100 ► September 50 ► August 50 ► July 132 ► June 75 ► May 122 ► April 118 ► March 114 ► February 176 ► January 150 ▼ 2009 1187 ► December 142 ► November 96 ► October 67 ▼ September 144 Trik multi orgasme bagi wanita Latihan dan kualitas hubungan seks - 2 Trik menikmati payudara dalam hubungan seks Trik multi orgasme bagi pria Latihan dan kualitas hubungan seks - 1 Kegagalan pria dalam hubungan seks Kenikmatan seks, cegah kanker payudara Ibu nikah muda, anak panjang usia Ingin orgasme sempurna? Jadilah vegetarian! Gambar erotis aktifkan otak wanita Ciuman ala bintang Hollywood Faktor turunnya gairah 14 kiat membangkitkan gairah suami Agar seks luar biasa 13 bagian tubuh wanita yang menggoda 9 tips memperbaiki kesalahan istri di ranjang Iklan Teks Rumah Seks Indonesia 9 Rahasia seks lebih mantap Daftar Cerita Pemerkosaan - 02 Daftar Cerita Daun Muda - 02 Daftar Cerita Seks Umum - 02 Daftar Cerita Sedarah - 03 Daftar Cerita Sedarah - 02 Daftar Cerita Pesta Seks - 02 Daftar Cerita Sesama Pria - 04 Daftar Cerita Sesama Pria - 03 Daftar Cerita Setengah Baya - 03 Daftar Cerita Setengah Baya - 02 Daftar Cerita Sesama Pria - 02 Daftar Cerita Seks Umum - 04 Daftar Cerita Seks Umum - 03 Daftar Cerita Seks Umum - 08 Daftar Cerita Seks Umum - 07 Daftar Cerita Seks Umum - 06 Daftar Cerita Seks Umum - 05 Daftar Cerita Seks Umum - 11 Daftar Cerita Seks Umum - 10 Daftar Cerita Seks Umum - 09 Cash Back Rp. Untuk Pembelian Amazon Pro... Daftar Band/Artis - M Daftar Band/Artis - N Daftar Band/Artis - O Daftar Band/Artis - P Daftar Band/Artis - Q Daftar Band/Artis - K Daftar Band/Artis - L Daftar Cerita Seks Melayu - 2 Daftar Cerita Seks Melayu - 3 Daftar Cerita Pesta Seks - 04 Daftar Cerita Pesta Seks - 05 Daftar Cerita Pesta Seks - 06 Daftar Cerita Seks Penyiksaan Daftar Cerita Seks Negeri Melayu - 1 News Feed dari Daftar Cerita Pesta Seks - 03 Daftar Cerita - Lainnya 04 10 kesalahan suami dalam berhubungan intim Seni lidah wanita dewasa Sensasi asik diatas mesin cuci Berapa ukuran normal penis pria? 10 jurus menakhlukkan pria di ranjang Mandi lulur terong, libido menjadi hot 5 mitos seks pria Bagaimana proses ereksi? Seks swalayan membuat penis maxi Seks lansia tanpa bersenggama Awas "DE" Disfungsi Ereksi Dimana letak selaput dara? Seks berdampak pada kesehatan Obat kuat bisa menjadi malapetaka Seks paruh baya, perpanjang usia Seks swalayan, ibarat foreplay Seks swalayan, apa sih? Penting, komunikasi tentang seks Bingung karena libido menjadi berapi-api Menopause, seks jalan terus Akan ditembak, malah menutup Ruwet pikiran, burung turun kemampuan Panduan bercinta dengan gaya woman on the top Penetrasi dangkal, nikmatnya luar biasa Tinggal pilih, rokok atau cerutu? Kanker leher rahim Hati-hati " Kembali ke laptop . . " Jangan sembarangan membilas vagina Kenapa burung sampai ngambek manggung? Mani encer? Jangan khawatir Istri hiperseks? Duh . . duh . . duh . . Tidak pede karena hamil? No way Seks itu memuakkan? Kasihan . . . Seks spontan gelorakan hubungan Minuman jus agar burung tidak loyo Kehidupan seks wanita hamil Cara lain bila tanpa penetrasi Mengintip organ paling rahasia Disfungsi seksual pada istri Tersembunyi tapi rentan kena HIV Olahraga meningkatkan gairah seks Heboh seks dengan masturbasi Sensasi sarapan menu khusus Enjoy, tapi hanya untuk pasutri ► August 88 ► July 176 ► June 92 ► May 104 ► April 100 ► February 54 ► January 124 ► 2008 878 ► December 250 ► November 270 ► October 199 ► September 159 PerjalananNafsu Polis (1) ~ Gay Malay Story Perjalanan Nafsu Polis (1) Jalan kat dalam KL biasanya pagi subuh tak banyak kereta. Sepanjang minggu ni, aku kena bertolak awal sebab duti pagi. Tugas pagi tu, aku kena jaga trafik dekat area Jalan Hang Tuah seawal pukul 7. Kenalkan namaku Musa Hidayat. Aku adalah seorang Polisi berpangkat Briptu dan masih jomblo! Kurang jelas? JOMBLO!!!! Aneh bukan? Sebenarnya ini tidak aneh menurut aku karena entah mengapa di usiaku yang sudah 27 tahun ini, aku masih betah tidak memiliki cewek. Keluargaku juga sudah mulai gelisah untuk mencarikan aku seorang wanita yang mereka anggap pantas mendampingiku. Jujur saja, sudah banyak acara nge-date aku lalui bareng cewek yang disarankan oleh keluargaku tetapi satupun tidak ada yang bisa membuat hatiku bergetar. Mulai dari Guru SD, pegawai negeri, perawat, bidan, dokter sampai wanita biasa seperti pegawai bank atau sekretaris. Mungkin keluargaku juga hampir menyerah mengenalkan aku pada para wanita sehingga mereka menyerahkan semua keputusan padaku. Keputusan untuk nikah’. Orang-orang bilang aku ganteng dan kekar. Perawakanku macho dengan tinggi 178 cm. Badanku terbentuk sempurna karena aku memang suka nge-gym. Di tambah, aku adalah seorang Polisi yang bertugas di kota ******. Oh, iya satu lagi yang belum aku beritahu bahwa ada gelar sarjana hukum yang tertera dibelakang namaku. Sungguh mengenaskan bila dibandingkan dengan ketidak mampuanku mencari wanita. Sebenarnya bukan tidak mampu, melainkan akunya saja yang tidak suka wanita. Ups! Akhirnya aku mengaku juga… Sadar atau tidak, sebenarnya aku adalah pria sakit’. Semua itu aku sadari sejak aku duduk di SMA. Aku baru sadar bahwa aku sakit’ ketika aku selalu merasa janggal jika menjalin hubungan dengan wanita. Aku emang pernah di cap sebagai playboy waktu SMA. Hampir tiap minggu aku gonta-ganti cewek tetapi itu bukan karena aku yang mutusin mereka melainkan karena aku dipuusin para cewek. Gaya pacaranku memang terkenal cuek, dingin, nggak perhatian, tidak romantis dan tidak klop. Aku sudah beberapa kali berusaha mencoba mencintai wanita tetapi semakin aku berusaha semakin aku sadar bahwa sebenarnya hatiku tidak tertarik dengan para gadis. Aku juga pernah beberapa kali ML dengan cewek tetapi setiap ML aku tidak bisa menikmati persenggamaan kami. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. aku sepertinya jijik pada memek apalagi jika melihat memek wanita yang aku entot becek dan merah. Aku sungguh geli membayangkannya. Inilah yang membuat aku seperti bingung pada perasaanku sendiri. Tetapi ketika Bayu, teman keponakanku, mengenalkan aku pada dunia gay’ akhirnya aku sadar bahwa ternyata aku lebih suka ngentotin cowok dibandingkan dengan cewek. Aku bisa muncrat beberapa kali jika ML dengan Bayu dan ini sungguh bertolak belakang jika dibandingkan saat aku ngentot dengan mantan-mantan cewekku. Bayu adalah remaja cowok yang manis, baik dan cakep dimataku. Entah mengapa sejak bertemu dengannya, perasaan yang aku cari-cari selama ini seolah-olah muncul begitu saja. Yup, aku suka pada cowok. Aku ingat kejadian pertama kami melakukan persetubuhan. Bayu menginap dirumah kami saat orang tua Kiky, kakakku, pergi keluar kota sehingga kami hanya bertiga dirumah. Ketika itu malam sudah hampir larut, aku dan Bayu yang masih asyik main PS tidak menyadari itu. Hingga aku melihat Bayu sudah kecapean dan merebahkan kepalanya dibahuku. Aku sungguh tidak bisa berbuat apa-apa. Aku seperti merasakan getaran hebat didalam hatiku. jantungku berdegup kencang dan nafasku terasa berat. Aku gugup! Bayu menatap mataku dan aku juga demikian. Akhirnya entah siapa yang memulai duluan, bibir kami menyatu dan saling mengecup. Saat itu aku benar-benar merasa hidup dan menemukan apa yang selama ini aku cari-cari. Kami melanjutkan persenggamaan kami dikamarku dan aku menikmati persetubuhan pertamaku dengan Bayu. Sejak saat itulah aku tahu bahwa sebenarnya aku adalah gay’. Mungkin itu sedikit gambaran tentangku. Huh…. … Langsung saja ya aku ceritakan persetubuhan keduaku dengan pacar cowok pertamaku, Bayu. Semoga menikmati. Hari itu kamis sore. Setelah pulang dari dinas rencananya aku langsung pulang kerumah dan tidak kemana-mana malam ini. Maklumlah nanti malam adalah malam jumat dan biasanya dimalam itu aku menghadiri acara arisan bapak-bapak di RT-ku. Namun langit berkata lain. Memang sejak tadi siang aku lihat awan gelap mulai menghantui langit di kota ku dan benar saja ketika aku sedang mengendarai motor menuju rumah, akhirnya hujan lebat turun. Jas hujan lupa aku bawa, kalau mau terus jalan komputer tablet-ku basah jadi aku pikir mendingan aku cari tempat berteduh dan entah mengapa aku sedang berada di dekat rumah Bayu sehingga aku putuskan untuk berbelok kerumahnya untuk berteduh. Syukur-syukur kalau Bayu ada dirumah tetapi kalau nggak ada juga nggak apa-apa. Aku sudah kenal juga dengan orang tuanya jadi aku tidak terlalu kaku walau tanpa ada Bayu dirumah itu. Tit-tit! Aku bunyikan klakson motorku ketika sudah sampai di dekat teras rumah Bayu. Aku matikan motorku dan buru-buru turun menuju teras rumah Bayu untuk berteduh. Dari dalam rumah muncul mamanya Bayu membukakan pintu. “Eh, Dayat. Ada apa?”, tanya bu Nunu ramah. “Bayunya ada bu?”, tanyaku sambil mengepalkan kedua tanganku menjadi satu di antara kedua pahaku. “Ada. Mungkin lagi mandi. Silahkan masuk nak Dayat. Hujan deras banget lho. Ayo silahkan…”, tawar bu Nunu. “Makasih bu”. Aku masuk kedalam rumah Bayu dan dipersilahkan duduk oleh bu Nunu. “Bayu kalau mandi suka lama. Mending nak Dayat langsung ke kamarnya saja”. Wah, mamanya Bayu kok seperti memberi kesempatan untuk aku masuk kedalam kamar Bayu sih? Hmmppp… kesempatan tidak datang dua kali. Aku tunggu Bayu setengah jam di ruang tamu tapi kok nggak muncul-muncul juga, maka aku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya setelah aku ketuk dan tidak ada jawaban. Toh, mamanya Bayu sudah mengijinkan aku masuk kamar putranya jadi untuk apa aku takut. Ternyata Bayu sedang mandi, aku mendengar gemericik air dari kamar mandinya, dan aku melihat pakaian dalamnya berserakan dilantai. Seketika itu aku merasa terbakar urat kontolku. Seperti suatu keinginan besar yang sudah lama dipendam dan saat inilah saat paling tepat untuk dilepaskan. Aku berusaha mengontrol gejolak birahiku tapi memang nasibku rupanya Bayu keburu keluar kamar mandi dengan telanjang bulat, sambil mempertontonkan lekuk tubuhnya yang paling aku sukai, dihadapanku. “Wowwwww…” teriak Bayu spontan karena kaget. “Oooops…”. Hanya itu kata-kataku dan cepat beringsut kearah pintu kamar. “Abang ngapain dikamar aku??” tanya Bayu dengan suara yang tiba-tiba sudah terkendali. “Sori Bay, aku gak sengaja!” jawabku sambil membelakanginya. “Bohong…! Abang mau ngintip aku yah?” serangnya sedikit menggoda sekarang. Aku sempat melirik lagi kearahnya, sekarang handuknya yang sebelumnya melingkar dibahu telah menutupi selangkangannya. “Abang keluar dulu aja deh, kamu cepet pakai baju terus ntar aku baru jelasin keperluan abang kemari”, cerocosku cepat sambil menarik handle pintu, tapi tiba-tiba aku berubah pikiran. Hujan lebat dan berisik sekali diluar sana, buktinya mama Bayu aja nggak bisa dengar teriakan Bayu tadi, apa salahnya kalau aku coba berbuat nakal. Toh aku sudah mulai ngaceng juga melihat Bayu barusan. Aku berbalik, kali ini dengan cepat aku sergap Bayu. Aaah.. Aku bener-benar sudah seperti binatang buas. Belum sempat meronta, aku langsung membekap tubuh Bayu dari depan dan mengunci mulutnya dengan mulutku supaya dia tidak menjerit. Aku bawa dia ke ranjang dan masih terus aku kulum bibirnya yang merah itu. Sejurus kemudian aku tarik handuknya, satu-satunya penutup tubuh yang menempel dibadannya. Benar-benar indah tubuh pacarku ini hingga aku lupa bahwa pintu belum dikunci. Aku jilat dan seruput kedua belah puting Bayu secara bergantian. Supaya jeritannya tidak terdengar, aku tutup mulutnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku menahan rontaannya dan mulutku menjelajah putingnya. Aku terus mempermainkan puting Bayu dan mulai berani menuntun tangan kiriku menjamah duburnya . Perlawanan Bayu tidak terlalu berarti buatku. Dia terus meronta-ronta tapi akhirnya Bayu kehabisan tenaga karena tak mampu melawan tubuh berototku. “OOOouh…Ahhhhh…. Uhhh…. Bangghhhhh”, lenguh Bayu saat aku sentuh bibr anusnya. Matanya merem melek keenakan. Sirna sudah rontaan demi rontaan yang dari tadi dilakukan Bayu, berganti goyangan pinggul malu-malu dari seorang brondong. Aku mulai merasa Bayu menyukai permainanku maka aku lepas tanganku dari mulutnya dan mulai mencubiti putingnya yang mengeras dengan kedua tanganku. Mulutku terus bergulir kebawah, terus dan akhirnya menuju area pantat Bayu sambil menyapu tubuhnya dengan jilatan sampai akhirnya aku berhadapan dengan anusnya. Aku intip sedikit, Bayu pura-pura tidak melihatku, dia palingkan wajah ke samping namun terlihat jelas dia sedang menanti-nantikan apa yang ingin segera aku lakukan. Kusapu bibir anusnya. Pantat Bayu menungging sedikit. Aku sapu sekali lagi belahan pantatnya. Tubuh Bayu menggelinjang kegelian. Lalu aku lahap lubang anusnya, kusedot-sedot dan kupilin-pilin dengan lidahku. Bayu langsung menjambak dan menarik-narik rambutku. Kali ini dia sudah tidak tahan untuk bertindak pasif. Pinggulnya digoyang-goyang mengikuti irama bibirku melahap duburnya yang kini sudah basah oleh air liurku. “Ooooouuch…. ssshttttt….aaahhhh.” rintihnya. “MMmmhh…. enak ya sayang? Mmmmmmh….” ujarku menyela. PLAAAKKK!!!! tamparan telak ke arah pipi kananku. Aku kaget bukan main tetapi tangan itu kembali menjambak dan mendorong kepalaku supaya terus memainkan anusnya. Aku semakin bersemangat dibuatnya. Tanda-tanda kalau dia juga mau dientot sama aku mulai diperlihatkan. Aku semakin intens memberikan variasi sedotan di dubur Bayu. Tanganku sesekali berputar-putar mengorek bagian luar anusnya. Rupanya Bayu memiliki bakat terpendam sebagai pemain film porno Gay. Bayu makin belingsatan, pinggulnya bergerak-gerak dan nafasnya memburu. “Bangghhhh..Dayyy..attthhh, mmpfh… te..rus..in.. aaahk.. enak… oooh….”, rintihnya terbata-bata sambil menggigit bibir bawahnya. “MMmmmmph.. mmpphhhh…. mmpphhfff… aaakhhh…!!”, lenguhnya panjang. Aku mengambil posisi disebelah Bayu yang terpejam sambil bertelajang. Aku buka seragam polisiku dan memeluknya dari samping-belakang. Kubelai rambutnya lalu menuju ke perutnya. Aku peluk erat dan aku ciumi lehernya. “Mmh.. wangi tubuh Bayu enak.. wangi khas sabun lemon..”, bisikku ke telinganya. “Bang.. kenapa nekat sih…?”, lirih bibir manisnya itu berucap. “Nekat gimana sayang?? Emang kamu gak suka ya?”, aku bertanya balik. “ Bayu suka..” jawabnya lirih. Sekarang Bayu berbalik menatapku, “Bang, tadi pas nyedot terakhir enak bgt!!”. “Kamu suka nggak di mainin lubangnya sama lidah abang?”. “Suka bangeet… enak banget… Bayu mau lagi!”, jawabnya. Huff.. tadinya aku berniat memperkosa dengan menanggung segala akibat, ternyata Bayu manisku ini malah minta lagi. “Sayang, kamu mau pegang kontol abang sekarang nggak?”, tanyaku. “Mauu!”, jawabnya cepat sambil mengelus kontolku dari luar celana polisiku. “Kalo gitu kali ini kamu kocokin punya abang ya..”, pintaku sedikit memelas manja. Bayu langsung membuka celana coklatku yang terkekang sabuk polisi, ditangkapnya batang kontolku yang sudah keras dan dia mulai turun kebawah memberikan kulumannya. “Mmmmmh… enak banget sayang. Kamu jago nyepong !”. “He-ema, Hahisha hongkol ahang hehak hahet..hhhhmmm iya, habisnya kontol banag enak banget” jawabnya sambil terus mengulum kontol 20 cm milikku. Dia kemudian mengocok batang kontolku dengan tangan. “Kontol bang Dayat gede yah.. Enak!”, sambungnya lagi. “Kalo enak, diisepin lagi aja sayang…” kataku lagi. Tiba-tiba batang kontolku digigi-gigit kecil oleh Bayu. “Mmmmffh… enak Bay.. terus Sayang..” pintaku. Bayu makin bernafsu mengulumi batang kontol dan biji pelerku. Kepalanya berayun-ayun memberikan aku kenikmatan. “Abang ternyata liar juga yah…” katanya. Bayu kembali mengulumi batang dan buah zakarku. Aku tidak dapat menjawab sepatah kata pun. Tiba-tiba aku mulai merasakan kontolku berkedut-kedut dan siap menyemburkan cairan sperma. Aku goyangan pinggulku maju mundur seperti sedang bersenggama tapi dengan bibir manis Bayu. “Bayyy.. terus.. yanghhh.. aku.. udah …arggghhhh!!! “. CROOTTTT… CROOTTTT… CROOTTTT… CROOTTTT. Spermaku memenuhi mulut Bayu yang langsung ditelan habis dan dijilati hingga bersih. Tetapi tidak tahu kenapa, aku tidak langsung lunglai. Mungkin karena aku memang sangat suka dengan Bayu sehingga batang kontolku masih keras, namun Bayu berlari ke toilet mungkin dia ingin berkumur pikirku. Tak lama kemudian Bayu kembali kekamar dan langsung mengambil posisi duduk di pangkal pahaku. Tangannya kembali menggapai kontolku yang masih keras lalu mulai dikocok-kocok sedikit. “Abang mau disedot lagi atau ngerasain lubang adek?”, tanyanya manja sambil merunduk dan menjilati dengan nakal pangkal kontolku. “Mmmmfh…. terserah kamu aja sayang…”,jawabku. Bayu kembali memberi servis oral padaku. Kontolku ditelan semuanya tetapi aku bisa merasakan lidahnya didalam sana berputar-putar menyapu kepala kontolku. Sedotan-sedotannya yang dibarengi gigitan kecil membuat aku merem melek keenakan setengah mati menahan nikmat. “Ssssh….. aahh…..Bayyyy..uuhhhhh.. ohhhhh… jago banget…” kataku. “Naikin abang, sayanghhh…”, pintaku lagi sambil meresapi nikmatnya kenyotan mulut Bayu. Bayu kemudian sambil kembali menduduki pangkal pahaku. Bless.. kontolku tiba-tiba terasa hangat. Rupanya Bayu nggak mau nunggu lama untuk menjajal kontolku dilubang anusnya. “Mmfh.. Kontol abang makin gede ajahhh…”. Sekarang posisi kami menjadi Bayu on top, tetapi Bayu merebahkan badannya keatas badanku, sehingga dia bisa leluasa mencupang dada berototku atau mengulumi bibirku. Gerakan maju mundurnya pelan dan erotis, saat dia maju aku merasa seperti kontolku disedot-sedot , lalu saat bergerak mundur pantatnya sengaja dicondongkan keatas supaya penisku seperti terjepit dinding anusnya. “Shhh..sssh… oh yessh… nice baby..”. Aku tidak kuasa menahan desahan. Nikmatnya benar-benar seperti disurga-dunia. Leher, bahu dan dadaku sudah merah-merah dicupang bisa gawat nih kalau temen-temen ampe nanyain bekas cupangan ini, bibirku sampai cenat-cenut dikulumi, dan kontolku rasanya sedang mengalami kejadian maha dahsyat. Aku langsung mengubah sedikit posisiku. Kedua kakiku kutekuk sedikit sebagai kuda-kuda. Aku remas pantat berisi Bayu lalu kuangkat sedikit. Kini ada rongga antara pangkal paha Bayu dan aku. Aku mulai menghujamkan kontolku dengan irama karena sekarang aku yang memegang kendali. “Oooooooh.. mmmfh.. trus Banghhhh.. ahhhh!”. Bayu meracau saat aku menghujamkan keras-keras batang kemaluanku sampai amblas semuanya. Tiga menit berselang aku mulai bosan, aku ajak Bayu mengubah posisinya lagi. Aku mau doggy Style, lalu Bayu pun menuruti dengan berlutut membelakangi aku. Pahanya sedikit direnggang dan menungging supaya sesuai dengan ketinggian aku yang berdiri dilantai. Lalu aku rangkul pinggulnya dan kuarahkan kontolku. Aku terkesima melihat keindahan pantat Bayu yang begitu indah, kulitnya juga putih bersih dan mulus jembutnya juga terawat . Aku benamkan sedikit demi sedikit kontolku lalu aku pompa dengan penuh perasaan sesekali aku hujamkan keras-keras secara tiba-tiba. “Aaakh.. gila kamu Banghhh. Enak bgt!! ssshh…” Kepalanya kini dibenamkan diranjang. Badannya miring hanya pantatnya saja yang nungging. Bayu sedang melenguh dan merem melek menerima hujaman kontolku. Pinggulnya ikut diliuk-liukkan membuat rasa kempotan duburnya makin memijat-mijat batang kontolku. Bayu sudah bermandi peluh dan terpejam-pejam merem melek. “Terusin Banghhh!”. Sekarang dia bangun dan bertumpu pada satu tangannya, tangan yang lain memainkan kontolnya. Aku percepat aksiku. Aku tambahkan tempo dan hentakan-hentakan pada duburnya. “Mmmfh.. yes… yes… akhhh… teruuusss… terusss… mmffh… enak Bang…terusss.. Banghhh!” “yes.. yes.. aaaaahh…. ssshh……. Hangat banget… lobang Bayuhhh..”. Aku kembali merubah posisi. Aku rebahkan tubuh Bayu dan aku minta dia telentang dan kakinya aku angkat keatas bahu kekarku. Dalam pikiranku, mengentot pacar harus sambil menatap matanya maka aku mulai dengan pelan-pelan menggesekan kontolku dibibir anusnya. Sensasi gesekan itu cukup membuat tubuh Bayu menggelinjang. “Sudah siap Bay?” tanyaku”. “iya, Bang.. masukin aja”, pintanya memelas. Aku mulai mengarahkan lagi kontolku dan memasukkan pelan-pelan kepala kontolku. Hangat banget. Aku goyang-goyangkan pinggulku supaya kontolku bergesekan dengan dinding anusnya lalu aku masukkan centi demi centi. Bayu menatapku penuh arti. Bless.. Penisku masuk dengan mulus. Sengaja aku masukkan sampai pol lalu aku diamkan sejenak. Aku merebahkan tubuh dan menciumi bibirnya sampai ke pangkal lehernya. “Lihai banget kamu, sayang.. kerasa banget enaknya” bisikku manis di telinganya. Tanganku memilin-milin putingnya supaya lebih deras gairah Bayu meladeni batang kontolku yang sudah masuk sepenuhnya. Kaki Bayu menjepit pinggulku, lalu ia mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kanan pelan-pelan. “Bang, entotin aku… yang enak..”, pintanya memelas. Akupun mulai mengambil posisi gerakan maju mundur diatas tubuh manis cowok yang baru saja 17 tahun ini aku buat sepelan mungkin supaya tidak menyakitinya. “Aaakh… sssh..”, anusnya lebih menjepit lagi. “Bay, enak banget lobang kamu..”. Hujan deras diluar sana menambah nikmatnya percintaan kami. Bayu mulai menemukan irama bercinta. Lubang duburnya sudah sangat terbiasa dengan kontolku. Gerakan demi gerakan, Bayu semakin binal. “Bang, aku pengen diatas”, ucap Bayu. Aku turuti saja, aku merebahkan diriku ke posisi Bayu tadi. Sekarang Bayu yang asyik sendiri mencari-cari kenikmatan diatas batang kontolku. Goyangannya semakin panas dan erotis. Tak berapa lama kembali Bayu meminta gaya doggy style. Anus Bayu yang seret makin kuat memijat-mijat batang penisku. “Aawww … nikmat sayang” jawabku. “oooh… yes… e…nak… mmfh… ssshh…” Bayu melenguh. Aku tarik tubuh Bayu kebibir ranjang, posisinya tidur miring, lalu kubasahi anusnya dan kontolku dengan ludah dan kuhujamkan kedalam anus Bayu. Kocokanku benar-benar egois, aku hanya ingin mencapai orgasmeku yang kedua. Permainanku yang kasar mengguncang tubuh Bayu. “Sssh… Bang.. sa..kit…”, rintihnya. “Tahan sayang, abang lagi enak nih..”, jawabku. Genjotanku semakin kuat dan dalam-dalam. Bayu semakin terpancing birahinya. Bayu membalikan badannya, kedua kakinya diangkat dan ditumpangkan kepundakku. Aku peluk kedua paha Bayu sambil terus ngentotin duburnya. “MMMMmmfhh… ssssh… terus bang…” rintih Bayu. “Keluarin di dalem aja..”sambungnya lagi. Kocokanku makin cepat, anus Bayu makin keras memijit batang kontolku, aku sudah sampai puncaknya. Croott…. zzzrt… Crottth.. Crottth… Sperma hangatku menyembur kedalam dubur Bayu seiring sodokan kontolku. Kontolku terus kukocok, aku pun mengalami orgasme panjang. Penisku menyembur sekali lagi. “Aaaaaakhhh…. enak banget ngentot sama kamu Bay” ujarku. Jam malam aku terbangun dari tidur sebentarku akibat kecapean habis bersenggama dengan Bayu. Bayu memanggilku dan mengajak ke ruang makan. Bu Nunu sudah masak makanan spesial, Sapi masak Jamur, lodeh, dan beberapa sayur lain. “Nak Dayat, diluar masih hujan lebat gimana? Apa mau pinjam payung ibu saja? Nanti biar motor nak Dayat di masukin di garasi.” Bu Nunu membuka pembicaraan. “Iya Yat. Biar motor kamu ditaruh disini saja. Takutnya banjir, jadi besok nggak bisa bawa motor dari sana. Itu aja air udah setinggi lutut dijalanan”, sambung ayah Bayu. Bang Dayat diam sejenak dan tampak berfikir. “Benar juga. Aku nitip motor disini saja ya pak, bu”. “Kamu pulang pakai payung aja dari sini ya. Nanti Bayu ambilin payung buat kamu”, kata bu Nunu. “Bayu aja yang sekalian nganterin aku pakai payung bu, soalnya aku takut kelupaan balikin payungnya ibu”, jawabku. “Gimana Bay?”, tanya bu Nunu. “Oke lah…”, sahut Bayu. Akhirnya selesai makan Bayu mengantarku kerumah. Jam sudah menunjukan pukul 0812 pm. Aku mencium bibir Bayu sebelum masuk kedalam rumah lalu Bayu pun pamit pulang. Aku benar-benar senang malam ini sampai-sampai aku tidak bisa tidur membayangkan persetubuhanku dengan bayu tadi sore. Ahhhh..ahhh…ahhhh…. END
CeritaDewasa Seks - Cerita ini adalah kisah tentang perselingkuhanku dengan teman suami ku yang begitu menggoda hingga membuatku bernafsu untuk bercinta dengannya. Sebut saja nama teman suamiku ini Herman, umurnya 31 tahun. Dia adalah teman sekantor suamiku yang sebaya dengannya, sedangkan aku berumur 27 tahun. Mereka sering bermain tenis bersama, entah mengapa setiap Herman

Pengalamanku pertama dengan seorang polisi muda, sungguh aku terpesona dengan dia, Ini kisah nyata gw dengan polisi muda, entah kamu percaya atau tidak itu terserah anda, pokoknya ini benar-benar terjadi pada diri gw Langsung saja ceritanya Perkenalkan nama gw Yudi, umur gw 17th, gw sekolah di salah satu sekolah swasta yang ada di surabaya, Pada suatu Hari gw belajar di kelas bersama tmen2, sungguh sangat bosan, karena mata pelajarannya yang sangat tidak aku sukai, mapel itu adalah MATEMATIKA, bel pulang blm terdengar, celotehan guru yang membosankan itu terus menerus terdengar di telingaku, beberapa saat kemudian bel pulang berbunyi, aku bergegas ke parkiran dan menyalakan sepeda motor gw, dan sedang berjalan aku berfikir untuk berjalan jalan untuk mencuci mata, gw jalan-jalan untuk meihat polisi yang sedang digembleng oleh pelatihnya, sungguh indah body yang sixpack, badan tinggi, dan tak luput juga dengan tinggi badannya, aku terpesona melihat polisi-polisi muda yang digembleng itu, sudah cukup lama aku melihat polisi yang sedang digembleng, aku pun pulang, dan sesampainya dirumah aku bergegas untuk mandi, dan dikamar mandi itu aku ngocok dan aku membayangkan disodomi oleh polisi muda, setelah aku mandi aku bermain hp sampai malam, dan aku tak terasa sehingga aku tertidur pulas dikamar Keesokan harinya pada hari minggu aku sangat bosan dirumah, dan aku tujukan untuk berenang dan berjalan-jalan ke mall sendirian, di kolam renang sungguh aku tidak berkonsentrasi kasrena banyak brondong-brondong yang hanya memakai celana selutut dan telanjang dada, kontol mereka tercetak semua, aku berenang hanya untuk melihat pemandangan bagus itu, sudah cukup lama aku berenang, sehingga aku memutuskan untuk pergi ke mall sendirian, dan sesampainya di mall, aku suntuk karena aku ke mall hanya untuk berjalan-jalan saja, dan hanya membeli makanan di restoran mall itu, sesudah itu aku pulang, Diperjalanan pulang, ada seseorang melambaikan tangannya di samping jalan, dan akupun berhenti, ternyata dia adalah orang muda yang badannya gempal, tinggi, kulitnya sawo matang, aku bertanya "Iya bang, ada apa ya ?" dan orang itu menjawab "Dek, boleh nebeng gk ?" lalu kujawab lagi "Boleh aja bang, emang mau kemana ya bang ?" dan orang muda itu menjawabnya "Aku mau ke kost an dek, di Daerah *****, emang searah ya dek dengan yang kamu tujui?" dan akupun menjawab "Ohhh kebetulan sekali bang itu searah dengan rumahku bang, Ayo bang segera naik ke sepeda akan kuantarkan bang, tapi gaperlu bayar ya bang, aku ikhlas kok " dan soerang muda itu segera naik ke sepedaku dan berkata "Oke dek, halah jadi sungkan aku kalo gak bayar, gakpapa juga, nanti sekalian temenin abang di kost an ya" dan aku menjawab "Okee bang" Dan sesampainya di kost an pemuda itu, dia mempersilahkan untuk masuk di kost annya, dan aku terkejut melihat kost nya ada baju polisi yang ketat-ketat itu, didalam benakku "Apakah pemuda ini Polisi ya ?" sambil memikirkan itu aku dipersilahkan duduk dikursi yang ada didekat ku, dan segera aku duduk, pemuda itu meletakkan barang yang dibawanya sambil berkata "Dek mau minum apa ? Dan makannya apa ? lalu kujawab "Tidak usah repot-repot bang, aku habis makan tadi" lalu pemuda itu berkata "ohh oke dek kalau gitu, tunggu disitu dulu ya" lalu kujawab lagi "Okehhh bang!!!" setelah itu pemuda itu berganti baju dengan baju singlet superketat, aduhhhh bodyynyaaaa *, dan memakai celana diatas lutu yang sedikit gomborr itu, jendolannya terlihat jelas, besar juga jendolan pemuda itu, pemuda itu mengajakku ngobrol "Oh iya dek, perkenalkan namaku Iqbal, aku ngekos disini karena aku menjadi siswa SEBA deket sini dek" lalukujawab "Ohh iyabang, namaku Yudi, aku masih skolah dan kelas 2mau naik ke kelas 3 bang hehehehe" sambil dalam batinku "Mimpi apaya aku semalam bonceng polisi muda ini" lalu bang iqbal itu menanyaiku lagi "Oh ya dek besokkan tanggal merah ya, gmna kalau kamu tdur disini buat temen abang ngobrol juga dek" Aduhhhh jadi gk konsen jawabnya "Iya bang, Emm gmna ya bang bntar ya bang aku mau hubungi ortuku dulu" sambil aku ngotak ngatik hape, akubilang ke ortuku aku mau nginep dirumah temenku soalnya besok ada acara latihan senam dan ortuku ngizinin, lalu aku bilang ke bang iqbal "Oke dehh bang aku mau nginep disini baut hari ini bang" "Sip lah kalau begitu" sahut bang iqbal, Setelah lama berbincang-bincang bang iqbal mengajakku nonton VCD, aku disuruh bang iqbal ambil kumpulan VCD bang iqbal di bawah meja, sambil aku mengambilnya bang iqbal mempersiapkan TV dan DVDnya, lalu bang iqbal bilang kepadaku "Dek tolong ya jaga rahasia" "Jaga rahasia maksudnya bang ?" sahutku, "Udahlah dek jaga rahasia, pasti nanti kamu juga menikmati filmnya" "Okeh deh bang hehehehe" jawabku, Ternyata eh ternyata bang iqbal mengambil salah satu VCD yang bergambar SEX, dan segera bang iqbal memutar VCD itu, bang iqbal berkata "Tenang ya dek, pokoknya kamu harus bisa jaga rahasima eh maksutku rahasia" sambil bercanda sedikit aku bilang "Siap deh bang, aku akan jaga rahasimamu" bang iqbal senyum kepadaku, dan senyumnya itu aduhh aku jadi nge-fly, setelah itu VCDnya diputar o;eh bang iqbal, segeralah aku duduk dibawah dan bang iqbal mendekatiku. Sudah 30menit, ternyata aku merangsang, kontolku sudah ngaceng berat, dan aku elus-elus kontolku, kata bang iqbal "Ngocok aja gpp, dan tenang aja kan kita sudah janji buat jaga rahasima" tanpa babibu aku copot celanaku se lutut lalu aku ngocok perlahan sambil menikmati, dan disusul oleh bang iqbal juga merangsang karena lihat bokep itu, lalu bang iqbal mengelus elus kontolnya yang sudah tegang dibalik celananya, dan jendolannya itu super besar malahan, dan perlahan lahan bang iqbal mecopot celananya, dan sekarang bang iqbal dalam posisi tanpa celana dan memakai singletnya yang super ketat itu, dan kontolnya yang sudah ngaceng berat sepanjang 23cm dan berdiameter5cm itu dikocoknya, lalu bang iqbal berkata kepadaku "Dek mau nggak megang kontol abang ?" aku kaget sekali lalu aku jawab "loh bang ? apa abang ga normal ? aa..aaku masih normal bang" sahutku sambil bohong, "Udahlah dek jangan bohong, kamu gay kan ? aku tahu tadi kamu memandangi jendolan kontolku pas pertama kamu kesini tadi, aku juga gay kok dek tenang aja lah" lalu sahutuku "loh ternyata abang gay ? okelah kalu gitu" setelah itu aku pegang kontol panjang dan besar itu, pertama aku elus-elus kontol bang iqbal, dan setelah itu aku kocok, kukocok kontol bang iqbal lalu lobang kontol bang iqbal mengeluarkan cairan bening tak salah lagi ternyata itu precum, setelah itu aku emut kontol bang iqbal, wuih rasanyaaa bener-bener sesak nih mulutku, bang iqbal sangat menikmati kontolnya yang sedang aku emut itu, precumnya mengalir terus menerus dan aku telan habis habisan, lalu bang iqbal menyuruhku berhenti sejenak, bang iqbal sudah tidak nafsu lagi melihat VCD BOKEP itu, ia mematikannya, setelah itu dia menuntunku ke kasurnya. Setelah sampai dikasurnya, bang iqbal dengan kerasnya menelanjangiku, lalu dia menyuruhnya untuk mengulum kontolnya, dia posisi berdiri lalu aku emut kontolnya itu, dan rambutku dijambaknya, lalu kontolnya dimaju mundurkan dimulutkan dengan cepatnya, bang iqbal sangat menikmati sodomannya dimulutku, tak lama lagi bang iqbal mengejang, kontolnya berdenyut-denyut dengan cepat dan bang iqbal berkata "Dekk aku mau keluarr,, telen ya pejuhku, jangan sampai tumpah!!!" lalu pejuh bang iqbal keluar dan aku telan habis habisan, sekitar 10x crooot peju bang iqbal didalam mulutku, dia mengerang kenikmatan, lalu dia menyuruhku tidur dikasur, dengan sigapnya dia langsung mengemut kontolku yang sudah tegang daritadi, dan sudah mengucurkan precum dengan banyak sekali, aku sangat menikmatinya, tak hanya kontolku yang diisep, dari perutku lalu pentilku, dan tak jarang juga kami bercipokan satu sama lain, sambil itu aku elus dada bidangnya dan pentilnya aku cubit-cubiti, lalu aku disuruh posisi seperti kambilng, dan aku menuruting, dia mengulum anusku sambil mengocok kontolku, tak lama aku bilang ke bang iqbal karena aku sudah tak kuat lagi aku memuntahkan lahar putih yaaitu peju, CROOOT.. CROOOOT....CROOOOTT dengan sigapnya tangan bang iqbal menadahi pejuhku itu, dengan 7x muncratan, setelah itu bang iqbal bicara kepadaku, "Dek bolehkah aku menyodomimu?" "Loh bang aku belum pernah sampai situ, aku takut bang, pasti rasanya sakit sekali, tak salah kontol bang iqbal segede itu?" sahutku, lalu bang iqbal berkata lagi "Ahhh gpp dek, paling" sakitnya cuman diawal, lama kelamaan pasti nikmat" lalu aku jawab"Okehdeh bang tapi jangan keras2 ya" dan dia mengangguk sambil senyum, aku kocok sebentar kontol bang iqbal, sungguh hebat dia, setelah beberapa menit sudah mengeluarkan pejuh, kontol itu sudah tegang lagi, dia melumuri kontolnya dengan pejuhku yang ada ditadahan tangannya, ternya bang iqbal pintar juga ya, gk pake kondom tapi menggunakan pelumat pejuh, dan dia mengoleskan pejuhku ke anusku. lalu perlahan dia memasukkan kontolnya kedalam anusku, sungguh perih sekali anusku, sehingga aku tak bisa menahan rasa sakitnya, dibungkamnya mulutku oleh bang iqbal, dia menahan dulu kontolnya didalam anusku, saking sempitnya lobang anusku dia sampai merem melek dan desahan nya sudah mulai bereaksi,setelah beberapa menit dia memaju mundurkan kontolnya didalam anusku, benar yang dikatakan bang iqbal, hanya diawal yang sakit lama kelamaan nikmat sekali, dengan cepatnya dia memaju mundurkan kontolnya keringat bang iqbal berkecucuran, laulu aku mengelus-elus badannya uhhh sungguh nikmat sekali. Setelah bang iqbal pegel dengan posisi berdirinya dia mencabut kontolnya lalu di tidur terlentang lalu aku masukkan kontolnya bang iqbal ke dalam anusku, dan aku menghadapinya, dia merem melek dan menarik-narik kontolku, cukup lama kita mengentot akupun merasa mau keluar lagi, lalu aku mengeluarkan pejuh lagi dengan muncratan 5x, dan bang iqbal menjilati pejuhku yang tumpah di perutnya dengan tangannya, setelah itu bang iqbal duduk dan kita berhadapan sambil ngesex, tak luput aku goynangkan pantatku dan bang iqbal sangat suka yang aku lakukan pada dirinya sekarang, dan kitapun berciuman menukarkan air liuar satu sama lain, dan tak lama kontol bang iqbal sudah terasa berdenyut denyut, lalu bang iqbal mangap sambil mengucapkan AHHH.. AHHH. AHHHH. tak kuduga dia mau muncratkan pejuhnya, lalu aku bilang, "Mun. muncratkan sssaa sajja dii dalam bangg arrrggghhhh" tak segan segan bang iqbal memlukku dengan kuat sampai sampai aku tdk bisa menarik nafas dan dia memuncratkan pejuhnya di dalam, lalu dia OHHHH MY LOVE, FUCCKKK!!!. dia sangat senang, tetapi sengaja kontolnya gk aku cabut agar pejuhnya didalam agak lama. bang iqbal bilang kepadaku "Sungguh lobangmu sangat sempit, kontoloku sangat senang pada pantatmu say, dan kontolku sekarang sudah tidak pegel" lagi, kamu mau jadi pacarku?" lalu aku jawab "kontol bang iqbal juga sangat memuaskan aku, aku mau bang jadi pacarmu, tapi janji ya bnag jangan tinggalin aku!" lalu bang iqbal menjawab "Iya say, aku akan mencintaimu dengan setulus hati, ayo kita tidur, tapi jangan lepaskan kontolku say, biar dia lepas2 sendiri" "iya bang, bsok kita bagi pin bb ya bang" sahutku, "oke sayang, yok kita tidur" ayok bang sahutku TAMATT!!!!! Kalau mau coments silahkan gays! Gw akan berbagi cerita lagi, kalau kalian mau berbagi ceritamu ke blog ini, kirimkan cerita sex gay mu ke achmadzunaedi19 bakal gw post gays TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG

Byindocerita | September 26, 2007 Aku masih teringat betul ketika aku masih kecil ayah selalu yang mengurusku, walau ayah sebetulnya hanyalah ayahku tiri, tetapi sayangnya kepadaku betul2 melebihi ayah sendiri. Dari umur 7 bulan aku diurusnya, dimandikan, disuapin pokoknya diurus selayaknya seorang ibu mengurus anaknya, ini disebabkan mama-ku bekerja dikantor dan ayah berwiraswasta.

Jembatan Way Arong di daerahku akan direnovasi dan itu berarti aku harus lewat memutar jika ingin berangkat kerja, itu berarti mulai hari ini. Setengah bersungut- sungut aku berangkat ke kantor dan kembali lagi ke rumah sore itu dengan perasaan dongkol. Bagaimana tidak, rumah sewaanku tepat diseberang kali kecil yang akan dibikin jembatan itu, rasanya tanggung sekali kalau harus memutar karena terlalu jauh belum lagi kalau malam hari pasti sepi karena tak ada orang yang akan lewat situ. Setelah membuka pintu aku masuk ke dalam rumah, membuka baju, lalu mengurus cucianku. Saat aku akan menjemur di belakang rumah, aku mendengar banyak suara- suara. Aku segera menuju samping dan ternyata tepat di tanah kosong samping rumahku sudah dibangun rumah ala kadarnya yang terbuat dari kayu. Setelah aku amati aku mulai paham, rumah itu tempat para pekerja menaruh bahan bangunan dan mungkin sebagai tempat mereka menginap saat malam hari. Otak homoku segera berputar dan darahku berdesir saat aku membayangkan mereka mungkin menginap di rumah sementara itu. Masih aku melamun tiba- tiba seseorang datang dari arah samping, "Permisi mas," ujarnya. Aku kaget karena tak siap akan kedatangan seseorang. Aku melihat seseorang yang tingginya kurang lebih 160cm dengan badan berkulit sawo matang dan badan yang kekar, rambutnya klimis dan tampangnya tidak terlalu tampan tapi sangat laki- laki. Ia tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana jeans lusuh selutut sehingga dadanya yang kekar dan terbentuk serta perutnya yang berkotak-kotak seakan-akan melambai- lambai ke arahku. Belum lagi banyak bulu-bulu yang tumbuh di perut bawahnya. "Oh ya. Aduh jadi kaget, biasanya nggak ada orang," kataku. "Iya, kenalkan saya Darno. Begini saya tadi sudah ijin sama pemilik tanah sebelah, karena kebetulan ada proyek perbaikan jembatan jadi kami minta ijin untuk tinggal sementara selama kurang lebih seminggu di tanah sebelah," "Oh begitu. Ya sudah tinggal aja, yang punya tanah itu juga yang punya rumah ini," kataku. "Ya terima kasih, sekalian nih mas. Kalau nggak keberatan kita bisa tidak mandi atau cuci baju di sumur belakang ini?" tanyanya. HAHHHHHH.....!!!! "Apa aku nggak salah denger, MANDI...????!! di sini, disumur belakang rumahku!??!" kataku dalam hati. Ingin rasanya aku berlari dan mencium sumur itu untuk mengucapkan terima kasih, karena mandi disitu berarti semoga telanjang. "Oh ya nggak apa-apa mas, silahkan aja airnya kebetulan banyak dan bersih. Daripada mandi di kali nanti kena gatal- gatal," kataku berpromosi. "Lagipula disini nggak ada siapa- siapa kecuali saya, jadi ya kalo mo mandi atau nyuci nggak usah risih segala." Ia hanya tersenyum dan mengangguk, "kalau begitu saya permisi dulu ya mas, nggak enak masih ada kerjaan." Dan aku masuk dengan hati berdegub-degub kencang menanti yang bakalan terjadi. Benar saja, sekitar jam 4 sore aku mendengar tali sumurku berbunyi, dan aku cepat-cepat masuk ke kamar belakang yang aku jadikan gudang. Letak jendela kamar belakang tepat disamping sumur sehingga apapun yang terjadi disana pasti terlihat. Seperti sore itu aku melihat ada 4 orang pekerja yang sudah ada disana, mereka bergantian menarik tali sumur dan mandi, tapi aku sedikit kecewa karena tak ada satupun dari mereka yang telanjang, mereka mandi hanya memakai celana pendek. Kemudian datang 2 orang lagi. Tubuh mereka berdua sama seperti lainnya dan aku mendengar mereka saling menyapa dengan ke 4 pekerja yang sudah ada disana terlebih dahulu dan tanpa basa-basi mereka menurunkan celana pendek mereka hingga kontol mereka terlihat jelas. Darahku mendidih melihat pemandangan itu, kontol 2 kuda jantan ada dihadapanku. Yang satu segera bergabung dengan mereka tanpa ada rasa risih sedikitpun, sementara satunya mencuci celana pendeknya. Aku melihat keempat orang itu sempat melirik ke arah mereka berdua, tapi mungkin ego mereka sesama lelaki membuat mereka akhirnya tidak perduli lagi. Wah rasanya senang sekali, hari itu lebih dari 20 kontol dengan beragam ukuran bisa aku lihat. Terkadang mereka saling bercanda dengan menyentil batang kontol lainnya, atau ada yang diam-diam menarik jembut temannya yang cukup lebat. Ada yang bercanda dengan mempertontonkan gerakan ngocok kontol, ada juga yang memang ngocok kontolnya betulan, seneng banget melihatnya. Aku tak pernah bosan melihat mereka meski aku hanya jadi pengamat pasif saja. Namun ada satu yang menarik perhatianku, ada seorang pekerja yang aku kenal bernama Widatmanto, teman- temannya biasanya memanggil dia Wiwit. umurnya sekitar 23 tahun, badannya tegap sekali dengan kulit sawo matang. Tingginya sekitar 160cm dan tidak terlihat terlalu tinggi, dan aku tahu setiap sore dia selalu ngocok diam-diam dan sudah 2 hari ini aku melihat dia sering ngocok kontolnya di pagi dan siang hari saat aku pulang untuk makan siang terlalu dipaksakan karena aku sesungguhnya ingin ngintip aktifitas sumur siang mereka. Kalau dia datang pasti kontolnya sudah tegang, ukurannya sekitar 16cm dan gemuk batangnya dengan kepala kontol yang besar. Dia sering menggesek-gesekkan batang kontolnya di tembok sumur yang licin, naik turun dan kadang diputar-putar, lalu biasanya dia mengerang kalau mau ngecrot. Sayangnya dia tidak tinggal disitu jadi aku tidak bisa banyak bicara dengannya. Siang itu aku sudah mempersiapkan diri dan aku tahu dia pasti datang saat keadaan sepi. Dan tepat sekali, sekitar jam 1 siang dia datang padahal aku hampir saja akan pergi karena jam istirahat kantorku sudah habis. Tiba-tiba dia datang dan setelah tengok kanan kiri untuk memastikan tidak ada orang dia segera mengeluarkan batang kontolnya. Pintu belakang sengaja tidak aku kunci agar saat aku membuka tiba-tiba dia tidak sempat memasukkan kontolnya kembali ke dalam celana. Pintu belakang aku buka dengan cepat dan aku bergerak keluar. Dia terlihat kaget dan tak siap dengan kehadiranku, namun aku sudah mempersiapkan semuanya dan aku bersikap biasa saja. "Oh maaf ada orang ya." ujarku. Dia tersenyum canggung dan kontolnya masih menempel di dinding sumur. "Sampean lagi onani ya mas?" tanyaku langsung. Dia tersenyum lagi dan menjawab, "iya mas, aku nggak tahan rasanya pengen ngocok terus." "Ya udah, terusin aja." Dia masih malu-malu dan batang kontolnya tetap menempel tanpa bergerak. "Malu ya aku liatin, biasa aja lah mas aku aja biasa ngocok tiap malem." ujarku. "Apa sampean mau aku bantuin? kalo mau ya masuk, nanti tak kocokin?" kataku semakin berani. Dia terlihat ragu dan aku melihatnya. "Belum pernah dikocokin ya mas, udah nggak usah malu- malu aku nggak bakal bilang siapa-siapa kok." Dia akhirnya masuk ke dalam rumah. Baru saja satu kakinya masuk ke dalam rumah, aku sudah memegang batang kontolnya dan menariknya ke dalam. Dia terlihat kaget, tapi aku bergerak cepat dengan menggunakan kakiku aku menutup pintu dan aku segera berlutut lalu mulai mengocok batang kontolnya yang besar dan berurat. Dia masih terlihat malu-malu dan hanya memperhatikanku. Sementara tangan kiriku mengocok batangnya, tangan kananku bergerilya dengan mengelus-elus kedua biji pelernya. Dia mulai mendesah-desah keenakan dan dia mulai menggerak-gerakkan kontolnya yang masih dalam genggamanku. Kocokanku pada kontolnya semakin kencang dan dia juga mulai semakin aktif gerakannya. Aku hentikan aktifitas tanganku pada kontolnya sejenak dan dia menatapku dengan pandangan tidak setuju. "Sebentar ya," kataku pelan menjawab ketidaksetujuan matanya. Aku membuka pakaianku satu persatu sampai telanjang bulat, kemudian aku tatap tubuh berototnya yang masih berpakaian lengkap hanya bagian celana lusuhnya saja yang sudah melorot sampai lulut. "Mas buka dong bajunya," pintaku. Dia terlihat ragu, "Mau diapain mas?" tanyanya kemudian. "Sudah buka aja, pokoknya sampean pasti ngerasa enak," Tuntutan birahinya yang sedang tinggi membuat dia pasrah dan membuka seluruh pakaiannya sampai bugil. Tubuhnya sangat seksi, tahu sendiri bagaimana bentuk tubuh mereka yang bekerja sebagai tukang atau kuli itu. Aku berlutut tepat dihadapan kontolnya, kemudian aku elus-elus batang kontolnya yang bener-bener sudah tegang. Aku berniat mempermainkan emosinya dulu baru kemudian aksiku. "Wah nih kontol pasti udah ada yang punya ya?" tanyaku sambil mengelus-elus batang kontolnya dari bawah sampai ke ujung kepala kontol. Dia terlihat geli dan menggeleng, "Belum ada, siapa sih yang naksir aku," "Tapi kalo kontolnya segede gini pasti banyak yang mau," ujarku sambil kemudian mengecup lobang kencing di kepala kontolnya dengan bibirku. Aku bisa merasakan gelinjangnya dan tak lama cairan precum keluar meleleh dari lobang kontolnya. Dia tak menjawab pertanyaanku matanya terpejam. "sudah pernah ngentot belum mas?" tanyaku lagi. Dia membuka matanya dan menatapku, "sudah, hampir tiap hari," "Wah sama siapa?" kali ini aku bertanya sambil meremas lembut kantong pelernya, dia kembali menggelinjang. Belum sempat dia menjawab, aku menjulurkan lidahku dan menjilati seluruh bagian pinggir topi kepala kontolnya. "Ayo dong mas dijawab," pintaku sambil meletakkan batang kontolnya di hidungku dan menggesek- gesekkannya, aroma kontolnya sangat khas, dan cairan lengketnya menempel di hidungku membuat suasana semakin seksi. Dia terengah-engah, mungkin selama ini belum pernah ada yang memperlakukan kontolnya seperti itu. "Sama ... sama lonte," jawab dia akhirnya setelah aku kembali mengecup ujung kepala kontolnya. "Wah sama lonte kan bayar, mendingan sama aku gratis." kataku. "KAlau sama lonte pasti belum pernah diginiin," lanjutku kemudian dan setelah berucap itu aku langsung memasukkan batang kontolnya ke mulutku. Dia terlihat kaget dan tubuhnya sedikit tersentak, tapi kedua tanganku memegang pinggangnya sehingga aku bisa konsentrasi pada hisapanku. Kontolnya yang punya panjang sekitar 16cm dengan diameter sekitar 4,5 cm itu setengahnya masuk ke dalam mulutku. Aku keluarkan lagi kemudian aku masukkan lagi sampai sedikit lebih dalam dari kepala kontolnya dan saat itu aku langsung menghisapnya kuat-kuat. Dia mengerang-erang dan aku merasakan kontolnya berdenyut-denyut, aku tahu dia akan segera ejakulasi sehingga aku buru-buru melepas batang kontolnya dari mulutku. "Kok dilepas?" tanyanya dengan nada sedikit kecewa. "Nanti sampean keburu keluar, kan belum ngentot aku," Dia menatapku lagi dan kali ini agak lama, "Memangnya mas ini mau aku entot?" "Sama kontol segede ini? mana mungkin aku tolak," ujarku. Aku kemudian memposisikan diriku dan memintanya mendekat dan menempelkan batang kontolnya di belahan pantatku. "Sampean entot aku ya, sama seperti sampean ngentot lonte- lonte itu," Dia langsung mengerti apa yang aku maksud, dia meludah lalu membalurkannya di sekujur batang kontol dan kemudian menempelkan kepala kontolnya di lobang anusku. Dia pasti belum pernah ngentot laki-laki sebelumnya karena dia langsung menekan batang kontolnya sekuat tenaga sehingga aku merasakan bagai disuntik dengan jarum besar saat kepala kontolnya membelah lobang anusku. Dia sama sekali tidak berniat berhenti sebentar untuk memberi kesempatanku bernafas karena dia langsung memasukkan seluruh batang kontolnya yang gede sampai mentok ketika bulu-bulu jembutnya yang sangat tipis karena habis dicukur menempel dikulit pantatku. Dasar birahinya sudah dipuncak dia langsung memompa anusku dengan kontol besarnya tanpa perduli dengan diriku. Hebatnya dia langsung memompa kontolnya sekuat tenaga, meski terasa sakit sensasi pompaan batang kontolnya membuat rasa nikmat cepat menggantikan rasa sakit sebelumnya. Apalagi saat batang kontolnya hampir amblas semua dia seolah- olah menumbuk diriku sehingga aku bergoyang hebat dan berusaha agar tetap ditempat. Kantong pelernya yang menggelantung panjang juga kerap kali mengenai dan memukul-mukul biji pelerku sehingga terasa sedikit ngilu. Batang kontol itu terus memompa lobang anusku dan nafasnya semakin menderu kencang. Apalagi saat ujung kepala kontolnya menyentuh sesuatu di dalam lobangku, rasa nikmat semakin terasa. Tak terasa tubuhku diselimuti keringat dingin karena rasa enak yang luar biasa. Aku berusaha untuk bertahan tapi rasa nikmat yang diberikan pekerja dengan nafsu besar dan liar ini membuatku tidak lagi bisa menahannya. Akhirnya pertahananku bobol, tubuhku bergetar dan rasa nikmat yang luar biasa secepat kilat berkumpul dari segala arah dan menyatu diujung lobang kencingku. Aku merasakan denyutan yang cepat dan berkali- kali dalam waktu singkat membuatku mengerang, lalu ..... CROTTTT ...CROTTT... CROTTTT Spermaku muncrat berkali-kali sampai membasahi karpet yang ada di bawahku dan sudah sampai berkali-kali denyutan itu berhenti. Lalu sisa spermaku mengucur pelan dari kepala kontolku yang menghadap ke bawah. Belum sempat aku bernafas, tiba-tiba kedua tangannya memegang bahuku lalu dengan suara yang kuat dia menghujam-hujamkan batang kontolnya, ARGGHHHH ... ARRGHHHH... ARGGGHHH kira-kira begitu bunyi erangannya. Aku merasakan sampai lututku seolah bergerak beberapa senti kedepan. Lalu dia membenamkan seluruh batang kontolnya kemudian memutar pinggulnya tak karuan dan mengerang keras ... ARGGGGHHHHHHH.... CROTTTTT ...CROTT.. CROTTTT Aku merasakan semburan sperma berkali- kali didalam lobang anusku dan aku bisa merasakan betapa banyak semprotan spermanya seolah-olah dia belum pernah mengeluarkannya bertahun-tahun. Sperma yang tak tertampung meleleh keluar dan menjalar pelan dipaha belakangku dan jatuh kelantai. Dia menjatuhkan kepalanya dipunggungku dengan batang kontol yang masih di dalam lobang pantatku. Aku mendengar dengusan nafasnya yang cepat, aku tahu dia sedang mengatur kembali nafasnya. Aku tersenyum puas akan kenikmatan yang kurasakan dan yang dia berikan baru saja. Hari itu tidak seperti biasa karena ada pekerjaan aku pulang sekitar jam Masuk rumah dan hanya mengenakan kaus dalam serta celana panjang seragam kantor aku bergegas ke belakang untuk mengangkat jemuranku tadi pagi. Saat aku di dapur aku mendengar suara orang mandi. Biasanya jam segini sudah tidak ada yang mandi lagi, jadi aku intip dari jendela dan ternyata ada 3 orang yang sedang mandi dan mencuci pakaian termasuk Wiwit yang kemarin ngentot denganku. Melihat Wiwit sedang mandi telanjang dan kontol gagahnya yang berhasil memberiku kepuasaan, kontolku segera bereaksi lagi. Aku segera melepas celana panjang serta kaus dalamku dan hanya mengenakan celana dalam usang yang agak longgar. Maksudnya ingin menggoda Wiwit agar mau ngentot lagi denganku malam ini. Jadi aku segera keluar dan mereka yang ada disitu menengok. "Oh masih ada yang disini ya," kataku pura-pura kaget. Aku menatap Wiwit dan dia juga menatapku lalu penampilanku saat itu. "Iya mas," kata Darno si kepala tukang yang berambut cepak banget ini yang sedang mengeringkan badannya yang tegap itu dengan handuk. Gila ... dalam keadaan dingin seperti ini saja kontolnya gemuknya ngegelantung dan yang bikin aku semakin kesengsem Jembutnya ternyata lebetttt banget. Aku segera menuju tempat jemuranku dan dari sudut mata aku bisa melihat sepertinya Wiwit mendekati teman- temannya dan seperti mengatakan sesuatu dengan cepat. Setelah selesai aku angkat jemuran aku berjalan balik ke pintu dan diluar dugaan Wiwit mengatakan sesuatu yang bener-bener ngebuatku shock berat. "Mas Yud, kapan aku bisa ngentot mas lagi?" Aku bagai disambar petir dan segera kutatap ke area sumur itu melihat reaksi semua yang ada disitu. Mereka semua ternyata sedang menatapku, ada yang tersenyum ada yang diam saja dengan mata ke arahku. Kontol-kontol itu sungguh menggoda dan aku nggak mampu lagi mengendalikan diri. "Sekarang aja yuk?" kataku penuh nafsu. "Gue boleh ikut mas?" tanya Darno, kepala tukang yang perutnya penuh bulu dengan kontol yang sudah setengah ngaceng. Aku dekati dia dengan tangan kananku memegang cucian. Tangan kiriku segera menyambar batang kontolnya dan meremas lalu aku tarik dia ke dalam. "Yang laennya kalo mau ikutan aja ke dalam," kataku. Terdengar suara agak riuh. "Nanti aku nyusul lah, tanggung nih," kata seorang lagi yang sedang nyuci. Jadinya aku berjalan masuk sambil menuntun kontol Darno yang sekarang sudah ngaceng abis di dalam genggamanku. Kontol Darno ternyata lebih gemuk lagi dari kontol Wiwit dan terasa sekali lebih keras. Aku segera letakkan jemuranku di kursi sesampainya di dalam rumah dan segera berlutut. Enaknya membayangkan akan ngentot dengan tiga tukang. Nggak perlu romantis-romantisan segala, langsung tancap dan entot, bener-bener gayanya laki-laki. Kulirik ke wajah Darno dan dia menanti apa yang akan aku lakukan. Aku mulai mengocok-ngocok batang kontolnya sambil kuciumi arona di bawah biji pelernya. Aroma yang begitu khas. Tangan kiriku menekan batang kontol Darno hingga bagian bawah batangnya terlihat dan kepala kontolnya menyentuh sekitar perut. Aku julurkan ujung lidahku untuk menjilati bagian antara pangkal batang kontol bagian bawah dengan biji pelernya. Nikmat sekali. Aku gigit-gigit kecil daerah itu sambil dibarengi sedotan-sedotan berkekuatan lemah. Dia menggelinjang sambil mendesah pelan. Kuciumi lagi daerah itu dengan hidung dan perlahan ujung lidahku menjalar naik ke atas melewati bagian tengah dari batang kontol bagian bawahnya yang agak menonjol. Dia terus mendesah dan ketika hampir sampai lidahku di bagian lobang kencingnya, aku merasakan rasa dari cairan yang sangat aku kenal. Rupanya dia sudah mengeluarkan cairan bening pembuka dan cairan itu terus mengalir. Aku jilati cairan itu, menelannya dan segera menuju sumber cairan itu. Kukecup sedikit lobang kontolnya untuk membuat sensasi geli dan dia menyukainya. Kembali ujung lidahku bermain dan kuputar-putar di daerah itu serta bagian bawah kepala kontolnya. Sesekali gigitan pelan kulakukan di pinggir- pinggir kepala kontolnya. Ku tatap batang kontol nan gagah itu sekali lagi. Aku tahu apakah mulutku sanggung melewati kepala kontol yang gede banget itu. Disaat itu aku mendengar pintu belakang terbuka dan ada langkah-langkah yang mendekati kami. Aku menarik nafas dan kubuka mulutku lebih lebar dan berhasil. Aku berhasil melewati kepala kontol itu dan sekarang aku sudah menyedot- nyedotnya dengan jemariku memilin-milin batang kontol Darno. "Gila .. enak banget ...Shhhh ahhhh..." erang Darno. "Aku belum pernah di kenyot seperti itu, biniku mana mau" kata suara lain yang ternyata tukang bertubuh tinggi yang tadi sedang mencuci baju. "Sedotan dia enak, kamu bakal ketagihan," kata suara yang aku kenal, Wiwit. Dia sudah di belakangku dan menarik celana dalamku hingga terlepas. Sungguh aku sudah tak perduli apapun yang akan mereka lakukan yang jelas aku menikmati ini. Tangan kananku memegang pantat tukang bertubuh tinggi itu dan mendorongnya ke arahku hingga kepala kontolnya menyentuh pipiku. Sementara Wiwit sudah menempelkan batang kontolnya yang juga sudah ngaceng penuh diselah-selah belahan pantatku dan ia menggesek-gesekkannya. "Ini lobang yang bikin aku ketagihan. Lebih enak dari memek manapun, kalian bakal percaya gak bakal ada memek manapun yang pernah kalian entot yang lebih enak dari lobang dia." kata Wiwit setengah promosi sambil tertawa-tawa. Darno terus mendesah, dia sungguh menikmati sedotanku. "Enak no?" tanya tukang bertubuh tinggi yang sekarang kontolnya aku kocok- kocok. "He-eh," jawab Darno pendek dengan mata yang terpejam menahan enak. Aku melepaskan sedotanku pada kontol Darno. Aku beralih ke kontol tukang bertubuh tinggi itu. Kontolnya tidak segemuk Darno tapi panjang sekali, sekitar 19cm seperti Darno jembutnya juga sangat lebat. Tapi aku sangat menaruh perhatian pada kantung pelernya. Kantung pelernya itu tertutup habis oleh bulu- bulu jembutnya yang lebatnya kelewatan banget. Aku dengan rakus langsung mengenyot- ngeyot satu persatu biji pelernya yang membuatku kelimpungan. "Argghhhh..." tukang itu berteriak kaget. "Mas Darno, gesekin kontol mas di rambutku yah," pintaku ke Darno. Dia mengangguk, sementara aku merasa kepala kontol Wiwit menempel-nempel di lobang pantatku, aku yakin dia bakal mengentotku sebentar lagi. Sensasinya sungguh enak, gesekan batang kontol di rambutku dan terkadang bagian bawah batang kontolnya yang hangat juga menggesek pipiku. Tukang bertubuh tinggi itu juga sudah mulai banjir cairan bening yang aku sedot terus sampai habis. Darno kemudian melihat Wiwit yang menonjok- nonjok pelan lobang anusku dengan kepala kontolnya. "Wit, lo kan udah ngentot dia kemaren. Gue ngentot dia dulu ya, gue pengen nyoba," kata Darno. Aku semakin sumringah mendengar ucapannya. Darno yang berbodi keren dan berkontol sangar ini bakal ngentotku, lobangku menjadi empot- empotan karena bahagia. Lalu aku mendengar Darno berkata padaku, "Pasti enak nih ngentot sama elo, tunggu aja ya sampe nanti kontol gue ngebelah lobang pantat lo" Tukang bertubuh tinggi itu mendekat ke arah dimana kontol Darno sudah bersiap-siap mengentotku, begitu juga Wiwit. Mereka ingin melihat secara jelas kontol Darno menerobos lobang pantatku. Aku melirik kearah kontol Darno dan astaga, kontol itu benar- benar terlihat keras dan aku akan merasakannya sebentar lagi. Dengan kontol seperti itu, aku siap dientot dia kapan aja, termasuk sekarang. Aku segera memposisikan diriku agar dia bisa mengentotku dengan mudah. Sekarang saatnya, tanpa basa-basi Darno langsung menekan kontolnya ke dalam lobangku. Aku menarik nafas berusaha menahan sakit saat separuh batang kontolnya masuk. Tukang bertubuh tinggi itu terlihat antusias dengan masuknya kontol Darno. Dia berkali-kali menatapku saat Darno sedang menekan kontolnya masuk. "Seret no.." tanyanya. Darno mengangguk dengan ekpresi muka sedang berusaha keras memasukkan kontolnya. "Gila nih lobang sempit bener," katanya. "Coba kamu pilin pelan-pelan batangmu, pasti bisa," Wiwit memberi saran. Bener-bener gila sensasi nikmatnya. Dua laki-laki jantan berbadan tegap dengan kontol ngaceng teracung-acung sedang membantu kontol temannya yang juga jantan dan besar masuk ke lobangku. Melihat Darno kesusahan, aku lebarkan kedua kakiku agar lobangku semakin terbuka dan dia bisa masuk dengan lebih mudah. Keringat mengucur dari wajah dan badan Darno sehingga dia terlihat jauh lebih seksi dari sebelumnya. Dia menggeol-geolkan kontolnya seperti mata bor dengan jempol diatas batang kontol dan telunjuknya di bawah batang kontol untuk menopang gerakan ngebornya dan ... PLOP...!!!! Masuklah kepala kontolnya yang besar itu. Aku merasa lebih lega dan mulai merasakan rasa sakit lagi, tapi aku nggak bisa berlama-lama merasa sakit karena tiba-tiba dia langsung menimpakan seluruh beratnya ke badanku dan dengan cepat seluruh kontolnya amblas dan ujung kontolnya langsung mengenai sesuatu di dalam lobangku. Aku menjerit antara rasa sakit yang tiba-tiba dan rasa enak di dalam lobangku. Wajahnya penuh dengan peluh dan dia menatapku sambil tersenyum. "Gimana, enak gak kontol gue?" ujarnya sambil menggeol-geolkan lagi pantatnya, sehingga bulu jembutnya yang lebet dan menempel dikulit pantatku terasa menari- nari dan menggelitikku menimbulkan rasa geli dan sensasi nikmat. "Argghhh... shhh... enak..." desisku sambil melonjok-lonjakkan pantatku ke atas. "Udah No, cepetan entot. Dia sepertinya udah nggak sabar." kata tukang bertubuh tinggi itu. Darno kemudian menarik keluar batang kontolnya sampai sebatas kepala kontol lalu ditekan lagi masuk. Dia mulai memompaku dan kontolnya terus memompa lobangku dengan kecepatan penuh. Aku seperti merasakan dimasukin mesin bor, tapi rasa enak terus menerus menerpaku. Aku semakin gila-gilaan menggeliat dan berkali-kali menahan diri agar nggak cepat keluar karena entotannya bener- bener enak. Dia terus mendengus dan memompaku. Dia tersenyum saat melihat ekspresi wajahku yang keenakan. "Gimana enak kan entotan gue?" tanya sambil terus ngentotku. "Ahhh setan ...!! enak banget kontol lo... entot gue lebih keras .. ayo..." aku semakin liar. "Nih lo rasain sendiri," katanya. Dia sama sekali nggak main-main, kontolnya ditusukkan dengan sangat kuat ke lobangku karena tenaga kulinya yang luar biasa. Aku betul-betul terengah-engah... "Terus ... terus ... ahhh enak..." ujarku. Tukang bertubuh tinggi itu memposisikan dirinya seperti sedang push-up dengan kedua biji pelernya yang menggantung itu menempel di bibirku dan batang pelernya menempel melebihi daguku, sementara kepalanya menghadap Darno yang sedang mengentotku. "Tenang aja kang, nanti juga dapet giliran ..." kata Darno saat melihat tukang bertubuh tinggi itu memperhatikan entotannya. "Akhhh .... enak sekali ... arhhhh" Aku menjilati kedua telur terbungkus jembut itu, rasanya enak sekali. Aroma khas laki-lakinya membuatku semakin bergairah, belum lagi entotan Darno, aku terus mengelinjang keenakan. Kulihat Wiwit duduk dilantai sambil ngocok kontolnya yang gede itu dan dia tersenyum saat melihatku sedang menatapnya. Aku benar- benar ingin kontol dan entah apa yang mempengaruhi otakku, tiba-tiba aku berkata "Ngentot berdua aja.." ujarku dengan susah payah. "Ayo masukin satu kontol lagi ke lobang gue," Darno menghentikan entotannya. "Gila lo, mana bisa... satu aja masuk susah apalagi dua." katanya. "Bisa," ujarku. "Ayo gue udah nggak sabar pengen kontol lagi." "Ya udah biar aku coba aja," ujar Wiwit yang sepertinya juga nggak sabar pengen ngentot aku lagi. Darno menarikku dan menaikkan ku ke tubuhnya sehingga dia dalam posisi menggendongku, tapi kontolnya tetep masih di lobangku. Aku rebahkan kepalaku dibahunya. Enak sekali sensasi ini, digendong laki-laki jantan dan kontolnya menancap keras di lobangku. Wiwit merebahkan tubuhnya, lalu Darno menurunkan aku. Dia memutar aku sehingga posisiku berganti dan wajahku menghadap wajah Wiwit. Aku rendahkan tubuhku dan tukang bertubuh tinggi itu tiba-tiba membantu dengan memegangkan batang kontol Wiwit yang sudah ngaceng itu dan mengarahkannya ke lobangku. "Arghhh..." Erang Wiwit saat tukang bertubuh tinggi itu memegang kontolnya dan mengarahkan ke lobangku. Lalu Wiwit mendesakkan batang kontolnya. Karena lobangku sudah terbuka oleh kontol Darno dengan mudah kontol Wiwit masuk. "Ah... enak ... ayo mulai entot gue ... ayo cepet..." aku membakar gairah mereka. Darno langsung tancap gas begitu juga Wiwit. Dua kontol laki-laki jantan itu beradu di dalam lobangku. Aku berniat mengisap kontol tukang bertubuh tinggi itu, tapi dia menolaknya. "Jangan, nanti aku ngencrot di mulut kamu lagi. Aku mau ngentot kamu dulu," Aku yakin mereka berdua yang sedang mengentotiku ini juga merasakan sensasi lain selain enaknya mengentotku, yaitu gesekan antara batang kontol mereka sendiri. Gerakan mereka semakin liar, terutama Darno sampai-sampai Wiwit bilang agar Darno jangan terlalu kuat ngentotku karena susah buat dia mengimbangi. Tapi Darno tak perduli dan aku merasakan batang kontolnya semakin mengembang... "Argghhhh... SETAN ...!!!!!" teriak Darno. Dan ... CROT ... CROT .... CROT, semprotan demi semprotan pejuh Darno memenuhi lobangku dan karena lobangku juga ada kontol lainnya, pejuh Darno meleleh keluar dan turun lewat batang kontol Wiwit dan membasahi jembut Wiwit. "Arghh .. pejuh kamu anget bener no, sialan kena kontolku sama pejuhmu," ujar Wiwit. Darno hanya tersenyum saja. Sementara tubuhku sudah penuh peluh dan aku dirasuki rasa enak yang amat sangat. Tukang bertubuh tinggi itu segera ambil kesempatan, dia menarik Darno. "Cepet lah .. aku dah nggak tahan," Lalu kontol Darno tercabut dari lobangku dan dengan kasar dia menggantikannya. Kontol itu dengan cepat masuk dan ia langsung memompaku. Bunyi kecipak-kecipok dalam lobang pantatku yang penuh dengan sisa-sisa pejuh Darno di rojok oleh dua kontol menimbulkan rasa nikmat yang tak bisa aku tahan. Kontolku menggembung dan kemudian aku mengerang keras ... aku nggak bisa menahan diri lagi. CROT...CROT .. CROT ... CROT ... Semprotan pejuhku sudah tak karuan arahnya, menyemprot kesana kemari aku sudah tak perduli. Badanku bergoyang-goyang dientot dua orang dan aku sendiri kelojotan karena rasa enak yang luar biasa. Sepertinya tadi berliter- liter pejuh menyembur dari lobang kencingku. Tukang bertubuh tinggi itu rupanya sudah tak tahan dengan apa yang terjadi, dia nggak mau tahu lagi dan dia juga meningkatkan kecepatan entotnya. "Kang pelan- pelan, nanti lecet kontolku," kata Wiwit. "Bodo...!!" kata tukang bertubuh tinggi itu. Dia melakukan satu hujaman terakhir dan saat seluruh batang kontolnya terbenam dia mengerang keras ... "ARGGGGGHHHH ..." lolongnya. Kembali lobangku terasa sangat hangat, semburan demi semburan pejuh dari tukang bertubuh tinggi itu memenuhi rongga pantatku. "Aku juga mau ngecrot..." ujar Wiwit dengan suara tersengal-sengal. "Jangan dikeluarin di dalam," ujarku cepat. "Keluarin dimulutku, ayo cepat." Wiwit bereaksi dengan langsung mencabut kontolnya dari lobangku dan berdiri menghampiri mulutku. Batang dan kepala kontolnya penuh dengan pejuh dari Darno dan tukang bertubuh tinggi itu, dan aku sangat senang karena ini yang kuinginkan. Pejuh dua orang yang tadi mengentotku sudah bersatu. Aku segera menyambar batang kontol nan licin itu dan memasukkannya di mulutku dan kukenyot- kenyot. "Aw... Argghhh .. Arghhhh..." erang Wiwit tak karuan. Tak lama ... Crottttttt satu, tiga, lima , tujuh ... sembilan semprotan keluar dari lobang kencingnya dan semua aku telan. Ahhh bener-bener enak. Aku keluarkan batang kontol itu dari mulutku dan terus aku jilat-jilat untuk membersihkan sisa-sisa pejuh di sekujur batang kontolnya sampai kering tak bersisa. "Gila bener-bener entotan yang hebat," ujarnya Wiwit masih dengan nafas yang tersengal-sengal. "Kontol kalian semua tuh yang sedep bener," "Kamu suka nelen pejuh yah?" "Suka mas, enak sih.. apalagi pejuh dari kontol- kontol gede dan jantan seperti kontol kalian." Dia tersenyum. "Besok kita entot kamu lagi mau gak?" Aku mengangguk bahagia ngebayangin kontol-kontol besar ini bakal ngentotku lagi. "Kalo bisa sih bawa beberapa kontol lagi ya ..." ujarku. Mereka tersenyum dan aku tak sabar menanti.

CeritaSeks Berhubungan Dengan Binatang Kesayangan, Seperma Yang PANAS . 1 day ago 9 months ago. Cerita sex sedarah . Mami Mertua Tergila-gila Dengan Kontol Ku Kumpulan Cerita Gay - Anggota Dewan. Kuli Cucian Mobil. Kumpulan Cerita Gay - Kuli Pelabuhan. Popular Posts. Cerita dewasa hot . Best Laid Plans 2 Jun 2023 1457 Readers comments 30 Min Read A young detective takes matters into his own hands to find a possible serial killer and gets much more than he bargained for. Topics Bondage, Abduction, Cop, Mystery & Crime Big Daddy ch. 2 Story by Bill Drake 8 Jun 2023 3068 Readers comments 21 Min Read Nick Brennan gets caught deeper into the web of the Bryant family incest. Topics Cop, Daddy, Bisexual, Infidelity, Oral & Blowjobs, Sex Big Daddy ch. 3 Story by Bill Drake 9 Jun 2023 2232 Readers comments 21 Min Read Nick Brennan rekindles the spark with his wife and gets closer to his brother-in-law. Topics Anal Sex, Cop, Daddy, Bisexual, Incest, Oral & Blowjobs, Sex Big Daddy ch. 4 Story by Bill Drake 10 Jun 2023 2355 Readers comments 24 Min Read Mark Bryant makes Nick a business proposal and Nick enjoys his bachelor party. Topics Anal Sex, Cop, Daddy, Bisexual, Oral & Blowjobs D'Kass Black Presents Jail's Bait Lockdown Book 1 ch. 5 Story by Phaggotry 3 Jun 2023 381 Readers comments 7 Min Read Mar suspects Joop and Officer Dan Topics Black Men, Big Dick, Cop, Sex D'Kass Black Presents Jail's Bait Lockdown Book 1 ch. 6 Story by Phaggotry 4 Jun 2023 489 Readers comments 13 Min Read Officer Dan and Warden Hill and his guards Topics Black Men, Cop, Blackmail, Submission, Gangbang D'Kass Black Presents Jail's Bait Lockdown Book 1 ch. 7 Story by Phaggotry 5 Jun 2023 300 Readers comments 11 Min Read Joop, Mar, and Officer Dan, Topics Black Men, Fiction, Cop, Relationship Selling the Law Story by Jack Patrick 7 Jun 2023 1922 Readers comments 39 Min Read While investing a simple burglary, a young detective becomes embroiled in a human traffickers operation and soon finds himself as an unwilling participant. Topics Anal Sex, Bondage, Abduction, Forced, Cop, Breath Play, Rape A Continued Police Presence Story by rustyfella 28 Jun 2010 11046 Readers comments 17 Min Read Another Tale of the cop who came in out of the Dark. Topics Spanking, Cop, Feet A Cop Story Story by Bert LaVey 22 Aug 2022 15241 Readers comments 7 Min Read If you're a cop you can get away with anything. I was a real cop. I must had had gay sex 30 times in my career. When you got 13 inches it is bound to happen. This is one of them. Topics Rough Sex, Big Dick, Forced, Cop, Domination, Submission A Father Son Assfest Series 2 ch. 10 Story by Gazzaq 2 Mar 2022 3657 Readers comments 11 Min Read Connor Gets Curious Part 1 Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 11 Story by Gazzaq 3 Mar 2022 2708 Readers comments 13 Min Read Connor Gets Curious Part 2 Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 12 Story by Gazzaq 4 Mar 2022 2760 Readers comments 12 Min Read Mike’s fellow Officers get acquainted after spying on is and Gabe. Then Mike finds an unexpected gift from Connor Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 13 Story by Gazzaq 11 Mar 2022 2506 Readers comments 15 Min Read Mike life is still uncomplicated and Connor is still thinking about his sons boyfriend and starts to have a bad day. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 14 Story by Gazzaq 12 Mar 2022 2331 Readers comments 15 Min Read Daddy Connor’s day goes from bad to worse and finally he and Mike finally meet each other at his family home Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 15 Story by Gazzaq 13 Mar 2022 2881 Readers comments 18 Min Read Cheating Part 1 Connor and Mike have sex for the first time but keep on getting interrupted. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 16 Story by Gazzaq 14 Mar 2022 2582 Readers comments 17 Min Read Cheating Part 2 Connor and Mike have sex and this time they don’t get interrupted. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs A Father Son Assfest Series 2 ch. 17 Story by Gazzaq 16 Mar 2022 2335 Readers comments 10 Min Read It’s the morning after and guilt sets in and Mike and Connor are busted Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 18 Story by Gazzaq 19 Mar 2022 2734 Readers comments 15 Min Read Mike secret is sprung. Later on after his shift finishes, he catches up with younger brother Ashton and something unexpected happens. Topics Rough Sex, Cop, Incest, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 19 Story by Gazzaq 20 Mar 2022 2075 Readers comments 14 Min Read Officer Oliwer Kozlowski and Officer Khalil Watkins get it on. Ashton is confused. Mike faces Gabe Topics Romance, First Time, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son A Father Son Assfest Series 2 ch. 20 Story by Gazzaq 25 Mar 2022 2049 Readers comments 19 Min Read Life is going well for Connor and Mike. Mikes attraction to Caleb Gabe’s younger brother is growing. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 21 Story by Gazzaq 26 Mar 2022 1777 Readers comments 16 Min Read Mike is slowly getting closer to Caleb. Connor and Mike nearly get caught fucking by Gabe. Ally is far from impressed with her husband and their sons boyfriend on going sexual relationship Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs A Father Son Assfest Series 2 ch. 22 Story by Gazzaq 27 Mar 2022 2047 Readers comments 14 Min Read Connor and Mike get discovered by Caleb. Mike and Caleb finally cross the line Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 23 Story by Gazzaq 30 Mar 2022 1889 Readers comments 18 Min Read Connor and Mike get more intimate and Gabe also has his secrets. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 30 Story by Gazzaq 9 Apr 2022 1586 Readers comments 17 Min Read Caleb and Mike relationship continues Topics Rough Sex, Brothers, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs A Father Son Assfest Series 2 ch. 5 Story by Gazzaq 24 Feb 2022 3236 Readers comments 12 Min Read An unexpected opportunity come knocking, which enables Mike to return back to his home town, before things got all complicated Topics Rough Sex, Cop, Relationship, Incest, Infidelity, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 6 Story by Gazzaq 25 Feb 2022 2800 Readers comments 14 Min Read Mike is preparing to return back to his home town and encounters one of the hostile Officers. He finally leaves the city. A few months have passed by and by chance, he meets Gabe. Topics Rough Sex, Cop, Relationship, Infidelity, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 7 Story by Gazzaq 26 Feb 2022 2798 Readers comments 15 Min Read Mike hears more about Gabe and Connor and from his brother Ashton. Then he gets worked up, fantasying about having them both. Then he hears about Caleb ….. Topics Rough Sex, Masturbation, Cop, Relationship, Cum Dump, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 8 Story by Gazzaq 27 Feb 2022 2337 Readers comments 14 Min Read Mike’s brother Ashton is still teasing him, telling him about Caleb’s assets, leaving him hot and bothered. The next day he meet Connor and does the same with him telling him about Mike. Then later that evening on Gabe and Mike go on their first date Topics Masturbation, Cop, Relationship, Big Ass, Kissing A Father Son Assfest Series 2 ch. 9 Story by Gazzaq 28 Feb 2022 2416 Readers comments 16 Min Read Mike and Gabe finally have sex. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Big Ass, Kissing
CERITAGAY : PENGALAMAN PERTAMA DENGAN POLISI MUDA Selasa, 29 Maret 2016 Pengalamanku pertama dengan seorang polisi muda, sungguh aku terpesona dengan dia, Ini kisah nyata gw dengan polisi muda, entah kamu percaya atau tidak itu terserah anda, pokoknya ini benar-benar terjadi pada diri gw Langsung saja ceritanya
CERITA SEX GAY,,,,, Ini adalah pengalaman bercinta yang paling mengesankan yang pernah kualami selama ini, yang mana kucatat dalam... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,,, Kisah ini merupakan kisah sejati buat aku di bulan April 2004. Kisahnya berawal dari seorang yang kukenal... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,, Sudah dua tahun lebih sejak kekasih gay-ku dari Kansas, Lynn Kent, meninggal dunia. Lynn dan saya sudah... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,,,, “Hallo.. Apa khabar Man? Gua lagi cuti neh, sekalian mau kangen-kangenan sama elo” “Ok, jam 8, gua... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,, Cerita ini berawal ketika saya memberanikan diri menulis kisah saya yang pertama di 17Tahun, juga beberapa... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,,, Memory masa sekolah? Sebelum aku mengulang nostalgia ini, alangkah baiknya kuperkenalkan dulu anggota gank preman yang menjadi... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,,, Aku sudah memasuki gang ke rumahku yang melewati rumah Ganda, Ran dan Dana. Belum begitu malam dan... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,, Sebenarnya tidak pernah terjadi apa-apa bila saja aku tidak mempunyai urusan dengan Kolonel Amri, seorang anggota militer... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,,, Agung menghembuskan nafas panjang yang terasa begitu berat. Agung selalu membayangi wajah Andi yang dikenalnya lima... LANJUT BACA SAYANG CERITA SEX GAY,,,, Namaku Andi. Aku mengenal dunia ini tahun 1999, usiaku saat itu 19 tahun. Saat itu aku... LANJUT BACA SAYANG
PerjalananNafsu Polis (7) Aku bertelanjang bulat. Terbaring di atas katil mengadap siling bilik hotel. Di atas paha aku, Alimin masih menghenjut batang aku tanpa henti, lubang bontotnya yang ketat semakin sedap dijolok. Koneknya yang besar dan gemuk keras mencanak berair-air meleleh keluar.

Banyak orang menunggu musim liburan sekolah, termasuk aku. Ada yang mau ngajak aku liburan nggak nih? Ah, Bayu... Pengemis banget sih lo! Kalau mau liburan, sendiri juga nggak apa-apa kan? Awalnya aku mau ikut liburan sama temen- temen tapi karena aku telat konfirmasi keikut sertaan rombongan akhirnya aku nggak jadi deh ikut mereka. Huft!!! Pokoknya sendiri atau nggak aku harus tetap liburan. Jadilah aku liburan ke pulau Dewata sendirian. Aku berangkat menuju bandara di kotaku dan butuh waktu lebih dari sejam perjalanan udara sebelum pesawatku mendarat di pulau seribu pura. Kota Denpasar memang masih asing bagiku karena memang baru pertama kali aku menginjakan kaki dipulau ini. Biaya berliburku kali ini juga didapat dari Pak Nikki, Mas Arif dan Bang Dayat plus uang jajan dari orang tuaku. Enak bukan punya pacar-pacar yang baik and mapan... Hehehe... Aku menuju daerah Kuta menggunakan mobil carteran. Ketika sudah sampai disana, aku kebingungan untuk mengambil arah mana yang harus aku ambil agar sampai kesalah satu penginapan murah yang pas buat kantongku. Untunglah aku lihat ada Polisi Khusus yang bisa aku mintai keterangan. Para polisi gagah dan cantik menggunakan dasi merah itu terlihat ramah melayani pertanyaan para turis seperti aku. Aku dekati salah seorang polisi untuk meminta informasi. "Permisi Pak. Bisa bantu saya?". Polisi itu pun balik badan dan menoleh kearahku. Ya ampun, hampir saja aku ambruk karena pingsan melihat kegagahan polisi itu. Wajahnya sangat jantan dengan kumis yang agak tebal dan alis yang tajam. Wajahnya terlihat seperti orang Jawa banget. Tertulis nama Gunawan Triatno didada kanannya. Dia mengenakan topi koboi khusus Bali Tourist Police. Dadanya tampak menonjol dan otot lenganya terlihat besar dibalik baju lengan panjangnya. "Ada yang bisa saya bantu, dek?". "Oh.. iya Pak. Saya mau tanya, disini kalau mau penginapan yang murahan dikit kearah mana ya?", tanyaku sambil gugup dan gemetarn akibat menatap wajah tampannya. Dia merekomendasikan beberapa penginapan murah untukku. Aku merasa sangat terbantu olehnya dan entah mengapa dia juga bersedia mengantarkanku menuju salah satu penginapan murah yang dia maksud. Setelah sampai, aku berterimakasih padanya. Keesokan harinya, aku kembali bertemu Pak Gunawan dimobil Polisi turis. Kami terlibat pembicaraan ringan dan malamnya aku ajak dia menemaniku untuk makan malam tetapi anehnya lagi dia tidak menolak tawaranku. Pucuk dicinta ulam pun tiba, di acara makan malam itu kami sempat bertukar nomor hape dan bercerita mengenai hal pribadi. Ternyata Pak Gunawan telah memiliki seorang istri dan seorang anak laki- laki berusia 8 Gunawan adalah seorang Briptu berusia 34 tahun. Tingginya sekitar 175 cm dan beratnya ideal karena dia menjaga badannya agar terlihat berotot. Andaikan aku punya kesempatan untuk mencicipi pejuh pak Gunawan. Pikiranku melayang jauh sambil terus memandangi wajah gagahnya. Sadar Bay! Kamu nggak mau kan kalau sampai ngaceng sia-sia di tengah orang banyak? Aku membuyarkan lamunanku. Keesokan harinya aku sedang duduk di dekat sebuah pohon untuk menunggu kendaraan yang akan membawaku ke Ubud. "Halo Bay, lagi nunggu taksi ya?" Tanya si pengendara mobil Xenia itu yang ternyata adalah Pak Gunawan si POLISI Pariwisata Bali pujaanku. "Lho Bapak kok jam segini sudah berangkat tugas?" tanyaku spontan. "Iya nih! saya habis nginap di tempat saudara, takutnya telat. Kalo mau ke kantor, ayo ikut Bapak saja" ajak Pak Gunawan. Karena Aku sudah kenal dekat dengan Pak Gunawan akhirnya aku mau juga nebeng Pak Gunawan walaupun aku sebenarnya harus membatalkan rencanaku pergi ke Ubud. Tapi disitulah awal bencana bagiku Kenikmatan kaleeee. "Bayu, nggak keberatan kan kalau kita mampir dulu ke rumah adik saya, soalnya saya baru ingat ada beberapa barang saya yang tertinggal di sana?" Pak Gunawan sepertinya membuat alasan. "Iya Pak.. Gak papa kok... Santai aja", aku senyum padanya. Pak Gunawan mempercepat laju mobilnya sangat tinggi dan arahnya ke rumah kosong di pedesaan yang jarang terjamah orang. Sesampainya disitu aku ditarik dengan paksa masuk ke dalam rumah kosong dan disitu sudah ada Bripda Wayan 24, Briptu Made 25 yang sepertinya merupakan rekan kerja pak Gunawan. Di pojok rumah itu ternyata juga sudah menanti dua orang Polisi lain yaitu Bli Putu 29 dan bli Agung 27. Mereka semua tampaknya sudah menunggu sejak lama saat-saat seperti ini. "Halo Bayu, sudah ditunggu dari tadi lho?", seru bli Putu. "Apa-apaan nih? Apa yang Bapak-Bapak lakukan disini?", aku mulai kebingungan. Aku berusaha jual mahal dengan menjerit karena mulai digerayangi oleh para polisi berseragam lengkap. "Lepasin! Jangan coba-coba sentuh saya ya!". "Diam, kamu! Mau selamat nggak? Berani melawan POLISI yah", kata Bli Agung. Aku mencoba melawan dengan memukuli dan menendang polisi itu. Tapi aku kalah setelah dihantam perutku oleh bli Wayan yang gagah, dan di gampar pipiku berkali- kali sampai aku lemas hingga merah dan bibirku berdarah. Aku hanya bisa meringis kesakitan. Aduh... Polisi-polisi ini kejam dan sadis banget ya... "Nah sekarang emut dan hisep Kontol saya, Kontol Pak Gunawan, Kontol Agung, kontol Made dan kontol Putu. Yang kenceng nyedotnya, kalo nggak saya obrak-abrik anus kamu biar jebol, Mau?", Karena ketakutan akhirnya aku mengulum Kontol para Polisi itu. Aku menyedot Kontol polisi-polisi itu satu- persatu dengan bibirku yang merah dan mulutku yang mungil, sambil tanganku menggenggam Kontol para Bapak Polisi sambil mengocok- ngocoknya. "Nah gitu terus yang enak ayo jangan berhenti, telen pejuhnya biar kamu tambah enak.. Uhhhh.. Bapak suka kamu Bay..", seru Pak Gunawan. "Mmmphh, slerrpp, mmhh". Dengan terpaksa aku menghisap Kontol- Kontol mereka sampai mereka semua berkelojotan. Aku memang ingin menikmati kontol pak Gunawan namun karena perlakuan mereka seperti ini aku mulai takut dan terpaksa melayani kontol- kontol mereka. "Gila, nih cowok nyepongnya mantep banget, kamu pasti sudah sering nyepongin Kontol pria yah? Ahahaha....", kata bli Agung. Satu persatu para Polisi gagah itu menyemburkan sperma mereka ke dalam mulutku hingga mengalir ke tenggorokanku. Walaupun aku hampir muntah namun mereka memaksaku untuk menelan pejuh kelima Polisi tersebut. Aku masih tak percaya bisa mengoral kontol para polisi gagah dan berotot ini. Wajahku mulai terlihat kewalahan lagi, mungkin karena mabuk pejuh dan merasakan mual pada perutku. Setelah mereka puas memperkosa mulutku ternyata mereka langsung menelanjangiku. Bli Made memegang kedua tanganku, Bli Wayan memelorotkan celana jeans- ku, Bli Putu merobek baju dan singletku. "Nih cowok homo badannya manis banget, imut lagi, putingnya coklat pasti manis nih Wahh, lembut banget". Pak Wayan mengomentari putingku, sambil mulai menarik-narik putingku. Dalam sekejap aku sudah dalam keadaan tanpa busana. "Jangan pak jangan, atau saya akan melapor ke polisi", ancamku sambil teriak. "Ooo, coba saja nanti, sekarang sebaiknya kamu persiapkan diri kamu untuk menerima latihan khusus", Seru bli Made sambil menjambak rambutku. Aku sekarang hanya mengenakan celana dalam putih saja. Ketika bli Made hendak beraksi tiba- tiba Pak Gunawan protes, "karena saya yang dapat Bayu ini maka saya duluan yang nusuknya." Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuhku menjadi tengkurap, kedua tanganku yang ditarik kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahku menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Pak Gunawan itu kini mengelus ngelus bagian pantatku, dirasakan olehnya pantatku yang padat. Sesekali tangannya menampar pantatku dengan keras, bagai seorang bapak yang tengah menyabet pantat anaknya yang nakal "Plak, Plak, Plak!!". "Wah bagus sekali pantat kamu Bay, kenyal, gila nih Gung, paha cowok satu ini manis amat. Putihnyaaaaa.. ya ampun, banyak bulu-bulu halusnya lagi di lobangnya" ujar Pak Gunawan sambil terus mengusap- usap dan memijit-mijit pantatku sambil sesekali mencabuti bulu-bulu disekitar lubang anusku. aku mengaduh kesakitan. "Bakal mabuk nih kita nikmatin pantat seenak ini, seperti pantat cewek aja", kata pak Gunawan lagi. "Hotnyaaaaaaaaa, ya ampun, mulus, kenyal lagi" sambil memijat pantatku yang memerah karena tamparan tangan Pak Gunawan. Bli Putu lalu menjilati dan menggigiti bongkahan pantatku. "Aakhh, Pak, jangan sentuh pantatku!", aku membentak mereka. "Plakk" sebuah tamparan sangat keras ke pipiku. "Diam kamu, lonte homo! Mau saya rontokin gigi putih kamu!!", bli Putu balas membentak. Aku hanya diam pasrah, sementara tangisanku mulai terdengar. Tangisku terdengar semakin keras ketika tangan kanan Pak Gunawan secara perlahan-lahan mengusap kakiku mulai dari betis naik terus kebagian paha lalu mengelus-elus paha mulusku dan akhirnya menyusup masuk kedalam CD hingga menyentuh kebagian lobang pantatku. "Jangan Paaaaakkk! Saya mohon", aku memelas ketakutan. Sesampainya dibagian itu, salah satu jari tangan kanan Pak Gunawan, yaitu jari tengahnya menyusup masuk kecelana dalamku dan langsung menyentuh lubang anusku. Kontan saja hal ini membuat badanku agak menggeliat, aku mulai sedikit meronta-ronta, namun jari tengah Pak Gunawan tadi langsung menusuk liang anusku. "Egghhmm, oohh, shitt, shitt", aku menjerit badanku mengejang tatkala jari tengah Pak Gunawanan masuk ke liang anusku. Badanku pun langsung menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan, ketika Pak Gunawan memainkan jarinya itu didalam anusku. Nafasku terengah-engah sambil mengerang kesakitan. Dengan tersenyum terus dikorek-koreknya liang anusku, sementara itu badanku menggeliat-geliat jadinya, mataku merem- melek, mulutku mengeluarkan rintihan- rintihan. Pak Gunawan menciumi bibir anusku sambil sesekali memasukkan lidahnya kedalam lubang anusku, kepala Pak Gunawan menghilang di antara belahan pantatku sambil kedua tangannya meremas- remas pipi pantatku. Sementara Pak Putu meremas dada kananku, dan mulutnya menggigit puttingku satunya lagi. Aku sekarang sudah telentang dengan kaki diangkat keatas. "Pak Gunawan, Putting cowok kesayanganmu ini gurih sekali, lembut lagi". Bli Putu asyik menyantap putingku. "Ehhmmpphh, mmpphh, ouughh, sakii..iit, paa..ak". Aku terus mengerang kesakitan pada kedua putingku dan kenikmatan pada anusku. Setelah beberapa menit lamanya, Pak Gunawan kemudian mencabut jarinya. Melihat aku yang meronta-ronta, Pak Gunawan semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan Kontolnya ke dalam lubangku yang masih enak itu. Walaupun anusku sudah basah oleh air liur Pak Gunawan namun Pak Gunawan masih merasakan kesulitan saat memasukkan Kontolnya, karena anusku masih terlalu kecil untuk ukuran kontolnya. Aku hanya dapat menangis dan berteriak kesakitan. Lalu dengan ngacengnya Pak Gunawan memasukkan batang Kontolnya lagi. "Auw aduh duh sshh, saakkii..iitt, pakk.. ammpuu..uunn", terdengar suara erangan kesakitan keluar dari mulutku. Aku mulai menangis sambil mendesah menikmati Kontol Pak Gunawan yang mengaduk- aduk liang pembuanganku. Raut wajahku menahan sakit luar biasa pada anusku. Aku sekarang lebih terdengar suara tertahan ketika Kontol pak Gunawan disodok- sodokkan ke lubang anusku. "Awwwwww... oh uhhhh......jangan, uh, duh Pakk, ampunn Paaaaaaaaaakkk!!". Sungguh mengasyikan melihat expresiku yang merem-merem sambil menggigit bibir bawah. Pak Gunawan terus menggenjot anusku. Menit- menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Pak Gunawan terus menggenjot tubuhku, aku semakin kepayahan karena sekian lamanya Pak Gunawan menggenjot tubuhku. Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang, erangan dan rintihanpun kini melemah, mataku mulai setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirku menganga mengeluarkan alunan- alunan rintihan lemah, "Ahh, ahh, oouuhh". Lalu Pak Gunawan memposisikan tubuhku menungging. Pantatku sekarang terlihat kokoh menantang, ditopang pahaku yang putih dan tegak. Pak Gunawan memasukkan Kontol besarnya yang berpanjang 18 cm ke liang pembuanganku hingga terbenam seluruhnya, lalu dia menariknya lagi dan dengan tiba-tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu ke dalam rongga anusku hingga membuatku tersentak kaget dan kesakitan sampai mataku membelalak disertai teriakan panjang. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. ..... Paaaaaakkkkk!!!! Tidaaaaaaaaakkkk!!!". Kedua tangan Pak Gunawan memegang pantatku, sedangkan pinggulnya bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan Pak Gunawan mengelus- elus pantatku. Beberapa menit kemudian, Pak Gunawan kembali mempercepat goyangan pinggulnya, kemudian dia menarik kedua tanganku. Jadi sekarang persis seperti menunggangi kuda lumping, kedua tanganku dipegang dari belakang sedangkan pantatnya digoyang seirama sodokan Kontol Pak Gunawan. Wajahku menghadap keatas dengan mulut menganga mengerang kesakitan. Melihat keadaanku seperti itu, pak Gunawan semakin bersemangat mengebor liang anusku. "Anjingg, bangsaatt, anus, kamu, Bayu ngentoott, bapak entotin kamu". Pak Gunawan merancau tak jelas. Dan akhirnya Pak Gunawan pun sampai kepuncak paling nikmat menikmati anusku, kontolnya menyemburkan pejuh kental yang luar biasa banyaknya memenuhi lubang anusku. "Aa, aakkhh, oohh", sambil mengejan Pak Gunawan melolong panjang bak serigala, tubuhnya mengeras, mengejang dan bergetar dengan kepala menengadah keatas. "Aoohh, oouuhh, Polisi bangsat kamuuuuuuu pakkk!!". Aku mengumpat sambil mendesah, tubuhku mengejang merasakan cairan pejuh Pak Gunawan membanjiri anusku. Puas sudah dia menyetubuhiku, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menyetubuhiku dan puas dalam merojok anusku. aku menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, aku sadar bahwa polisi tiu telah berejakulasi karena dirasakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri lubang anusku. Cairan kental hangat itu memenuhi liang anusku sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur. Setelah itu Bli Agung maju untuk mengambil giliran. Kali ini bli Agung mengangkat kedua kakiku ke atas pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan Kontolnya yang sudah tegang ke dalam anusku. Bli Agung masih mengalami kesulitan saat memasukkan Kontolnya, meskipun anusku kini sudah licin oleh pejuh Pak Gunawan. Kembali lubang duburku diperkosa secara brutal oleh Bli Agung, dan aku lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan. "Bangsatt, akkhh, bajingaann, sudahh, sudahh, keparaatttt.. ahhhhh", teriakku. Namun kali ini aku tidak berontak lagi, karena aku pikir itu hanya akan membuat polisi itu semakin bernafsu saja. Sementara itu bli Agung terus memompa anusku dengan cepat sambil satu tangannya menarik-narik putingku dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh pejuh nya di dalam anusku. "Ooohh, makan nih pejuh polisi. Kamu suka kan?? Ahhhhhh... ohhhhhh!!". Aku hanya dapat meringis kesakitan, tubuhku telentang tidak berdaya di lantai. Walaupun tangan dan kakiku sudah tidak dipegangi lagi. Aku dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam anusku. Sebagian pejuh bli Agung mengalir lagi keluar dari anusku. "Hmmpphh, hhmmpp, oohhkk, oughh", aku menjerit dengan tubuhku yang mengejang ketika bli Putu mulai menanamkan batang kemaluannya didalam liang anusku. Mataku terbelalak menahan rasa sakit anusku, tubuhku menggeliat-geliat sementara bli Putu terus berusaha menancapkan seluruh batang kontolnya. Memang agak sulit selain meskipun sudah dimasuki dua Kontol tadi, aku masih agak tegang sehingga anusku masih sangat sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Bli Putu berhasil menanamkan seluruh batang kontolnya didalam anusku. Tubuhku berguncang-guncang merasakan sakit dan pedih tak terkirakan di duburku. Aku pun terus memohon kepada Bli Putu agar mau melepaskannya. "Ahh, rasain kamu, akhirnya aku bisa juga ngerasain jepitan anus kamu sayang", bisiknya ketelingaku. "Oouuhh, Paakk, saakiitt, Paak, ampuunn", rintihku dengan suara yang megap-megap. Jelas bli Putu tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memompakan batang kemaluannya keluar masuk duburku. "Aakkhh, oohh, oouuhh, oohhggh", aku merintih- rintih, disaat tubuhku digenjot Oleh bli Putu, badanku pun semakin menggeliat-geliat. Otot-otot dinding anusku kuat mengurut-urut batang kemaluan bli Putu yang tertanam didalamnya, karenanya bli Putu merasa semakin nikmat. Sambil memukuli pantatku dengan tangannya, berharap agar anusku mencengkram Kontolnya dengan lebih erat karena lobang anusku mulai semakin mengendur. Tiba-tiba bli Putu mencabut Kontolnya dan dia duduk di atas dadaku. Bli Putu mengocok-ngocok kontolnya dengan kuat, sampai akhirnya dia memuncratkan pejuhnya ke arah wajahku. Aku gelagapan karena pejuh bli Putu mengenai bibir dan juga mataku. Setelah itu bli Putu masih sempat membersihkan sisa pejuh yang menempel di Kontolnya dengan mengoleskan Kontolnya ke bibirku. Selanjutnya dua orang, Bli Wayan dan Bli Made maju. Mereka kini menyuruhku untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian bli Wayan berlutut di belakang pantatku dan mulai mencoba memasukkan Kontolnya ke lubang anusku. "Gila nih cowok, pantatnya mantap bener, hangat lagi, lihat nih bro paha si Bayu. Mulus dan putih banget. Bener kata Pak Gunawan" Kata Bli Wayan. "Ampuunn Pakkkk, jangan sodomi saya lagi... paakk, saya mohoonn... sakit...". Membayangkan kesakitan itu, aku mencoba untuk berdiri, tetapi kepalaku dipegang oleh bli Made yang segera mendorong wajahku ke arah Kontolnya. Kini aku dipaksa mengulum dan menjilat Kontol bli Made. Kontol bli Made yang tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam itu, bli Wayan masih berusaha menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anusku. "Akkhh, oohh, aahh, sshh, perihh, pakk.. udah pakk.....!!!" Sesekali bli Wayan menampar pantatku dengan keras, sehingga aku merasa panas. "Gila nih anak laki, bokongnya mantap banget dan lobangnya kecil banget" Kemudian bli Wayan menjilati lubang anusku. Aku merasakan sensasi aneh yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya saat lidah polisi Wayan menjilati lubang anusku yang sudah berlumuran pejuh. Ia berada dibelakangku dengan posisi menghadap punggungku. Ketika lobang pantatku sudah terbuka, bli Wayan merentangkan kedua kakiku selebar bahu, dan.. "Aaakkhh.", aku kembali melolong panjang, badanku mengejang dan terangkat dari tempat tidur disaat bli Wayan menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anusku. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah anusku, dengan tidak perlu bersusah payah bli Wayan berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anusku, meskipun baru masuk setengahnya. Setelah itu tubuhku kembali disodok- sodok. Tidak lama kemudian aku kembali menjerit kesakitan. Rupanya anusku sudah jebol oleh Kontol bli Wayan yang gede banget yang berhasil masuk seluruhnya dengan paksa. Kini bli Wayan memperkosa anusku perlahan-lahan, karena lubang anusku masih sangat sakit. Ketika bli wayan menarik Kontolnya, bibir anusku terasa ikut tertarik sehingga agak monyong keluar. Lalu bli Wayan menyodokkan lagi Kontolnya, sehingga kini anusku mengempot. "Aaakkhh, ouughh, sakii..iitt, pak, periihh, akuu, nggakk.. kuatt, pakk, periihh, sakiitt... ooohhhhh". Aku menjerit keras sekali, aku merasakan rasa sakit yang teramat-sangat yang pernah dirasakan. Bli Wayan merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat Kontolnya dijepit oleh anusku. Bli Wayan merasa Kontolnya lecet didalam duburku. Kenikmatan yang terus- menerus dirasakannya ketika menunggangi pantatku. Tak terbayang bagaimana wajah Bang Wando, jika menyaksikan persetubuhan yang tidak manusiawi yang dialami pacarnya. Pacar yang selalu bisa menyenangkannya, sekarang tubuhnya sedang menungging telanjang bulat, pantatnya disodomi oleh Oknum-oknum Polisi sepertinya. Aku yakin bang Wando pasti langsung menonjok ampe babak belur para polisi bejat ini. Bang Wando... Tolong Bayu... Seperempat jam lamanya bli Wayan menyodomiku, waktu yang lama bagi aku yang semakin tersiksa. "Eegghh, aakkhh, oohh... ohhh...". Dengan mata merem- melek serta tubuh tersodok-sodok, aku merintih-rintih. Saat aku berteriak, kembali bli Made mendorong Kontolnya ke dalam mulutku, sehingga kini aku hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutku penuh oleh Kontol bli Made. Tubuhku terdorong kedepan dan kebelakang mengikuti gerakan Kontol di anus dan mulutku. aku berteriak-teriak kesakitan. "Ahhhhhhhhhh..... Ooooooo... Ampoooon pak.. ampun pak Polisiiii!!!!" Keadaan ini berlangsung 35 menit sampai akhirnya bli Wayan dan bli Made mencapai puncak secara bersamaan. Bli Wayan yang sudah tidak tahan karena seret dan panasnya liang pantatku menyemburkan pejuhnya di dalam anusku, aku sekarang semakin merasakan perih pada anusku yang semakin lecet dan tersiram pejuh bli Wayan. Dan bli Made menyemburkan pejuhnya di dalam mulutku. Aku terpaksa menelan semua pejuh bli Made agar aku masih dapat bernafas. Aku hampir muntah merasakan pejuh itu masuk ke dalam kerongkonganku, namun tidak dapat karena Kontol bli Made masih berada di dalam mulutku. Aku biarkan saja Kontol bli Made berada di dalam mulutku untuk beberapa saat sampai bli Made menarik keluar Kontolnya dari mulutku. Plop! Sebagian sisi pejuh briptu Made yang tidak tertelan meluber keluar bercampur dengan air liurku. Kemudian bli Made memaksaku untuk membersihkan sisa pejuh Kontolnya dengan cara menjilatinya. Bripda Wayan juga masih membiarkan Kontolnya terbenam dalam anusku dan sesekali masih menggerak-gerakkan Kontolnya di dalam anusku, mencoba untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Aku dapat merasakan kehangatan pejuh di dalam lubang anusku yang secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusku. Perih yang luar biasa dirasakan lubang duburku setelah kontol itu keluar.. Setelah bli Wayan mencabut Kontolnya dari anusku, lalu bli Agung mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarikku mendekati dan mengangkat tubuh kecilku lalu memposisikan mengangkangi Kontolnya dan menghadap kearahnya. Bli Agung kemudian mengarahkan Kontolnya ke anusku, dan kemudian memaksaku untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh Kontol bli Agung langsung masuk ke dalam duburku. "Aohh, oouuhh, sakii..itt, udahh, Paak, ngiluu paakk.. pak.. ampuninnnn Bayu...", Aku mengerang kesakitan dan memohon iba dari polisi berbadan kekar dan berwajah tampan khas bali itu. Setelah itu, aku dipaksa bergerak naik turun. Sesekali bli Agung menyuruhku menghentikan gerakan untuk menahan orgasmenya. Bli Agung dapat merasakan duburku berdenyut-denyut seperti memijat Kontolnya, dan dia juga dapat merasakan kehangatan liang anusku yang sudah basah oleh pejuh-pejuh rekan-rekannya. Bli Agung masih belum puas. Dia memiringkan tubuhku lalu mengangkat kaki kananku ke bahunya dan mulai menyodok-nyodokan Kontolnya di anusku. Aku menahan sakit bercampur nikmat itu dengan menggigit bibirku sendiri hingga lecet, wajahku yang sudah penuh air mata dan memar bekas tamparan itu tidak membuat iba para Polisi itu. Bli Agung tanpa kenal ampun berkali-kali menghujamkan senjatanya dengan sepenuh tenaga. Bli Agung tidak dapat bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat aku diperkosa oleh para rekannya, sehingga dia langsung memuncratkan spermanya kedalam anusku. Aku kembali merasakan kehangatan yang mengalir di dalam liang pembuanganku. Selanjutnya Pak Gunawan yang masih mau lagi yang mengambil giliran untuk memperkosaku. Dia menarikku dari pangkuan bli Agung, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Aku disuruh untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas Kontol pak Gunawan. Kemudian secara kasar pak Gunawan menarik pantatku turun, sehingga anusku langsung terhunjam oleh Kontol Pak Gunawan yang sudah berdiri keras. "Akkhh, aakkhh, oogghh,.. Pak.. sudah... anusku sakit banget pak...". teriakan memilukan keluar dari mulutku. Kontol pak Gunawan, yang jauh lebih besar daripada Kontol Polisi rekan-rekannya diruang ini memasuki anusku, masuk semuanya ke dalam anusku, membuat aku kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yang masuk jauh ke dalam duburku. Aku merasa dinding anusku dikoyak-koyak oleh Kontol Pak Gunawan. Pak Gunawan memaksa aku untuk terus menggerakkan pinggulku naik turun, sehingga Kontol Pak Gunawan dapat bergerak keluar masuk duburku dengan leluasa. Kemudian Pak Gunawan menarikku ke arah dadanya, sehingga kini dadaku berhimpit dengan dada berotot Pak Gunawan. Pak Gunawan benar- benar terangsang. Melihat posisi seperti itu, Bli Wayan melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung dan bongkahan pantatku beberapa kali. "Akkhh, aakhh, damn, shitt.. sakit Pak!", Aku kembali merasakan perih luar biasa pada punggung, pantat, dan pahaku. Cambukan bli Wayan sangat keras sehingga membuat garis lurus merah di kulit punggung pantat, dan pahaku. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun aku tetap merasakan perih dan panas di punggung dan pantatku, sehingga aku berhenti menggerakkan pinggul. Merasakan bahwa gerakanku terhenti, Pak Gunawan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantatku dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya aku menggerakkan sendiri pantatku naik turun secara refleks. Pak Gunawan mencengkram pinggulku, lalu membuat goyangan memutar sehingga ia merasakan sensasi luar biasa dengan goyangan mengeborku itu. "Oohh, sshh, shh... bapak suka anusmu Bay.. Uhh... ohhhh", Pak Gunawan mendesah kenikmatan, sambil merasakan pantatku yang empuk basah menduduki selangkanganya. Ketika Pak Gunawan hampir mencapai klimaks, dia memelukku dan berguling, sehingga posisi kami kini bertukar, aku tidur di bawah dan Pak Gunawan di atasnya. Sambil mencium bibirku dengan sangat bernafsu, Pak Gunawan terus menggenjot anusku. Tidak lama kemudian gerakan Pak Gunawan terhenti. Pak Gunawan mencabut Kontolnya keluar dari duburku dan segera menyemprotkan spermanya di sekitar lubang anusku. Kemudian dia menarik tangan kananku dan memaksaku untuk meratakan sperma yang ada di sekitar anusku dengan tanganku sendiri. Setelah itu bli Putu yang tampan dan gagah itu mengambil giliran memperkosa anusku. Ia mengangkat kedua kakiku dan menyandarkannya diatas bahunya, bli Putu menempelkan kepala Kontolnya di mulut anusku. Dengan kasar bli Putu menyodokkan Kontolnya dengan keras kedalam liang duburku. Lalu ia mulai menggenjotnya. Hampir sepuluh menit bli Putu memompa duburku dengan kasar, membuat duburku semakin terasa lecet dan longgar. Sebelum mencapai puncaknya, bli Putu mencabut Kontolnya dari duburku dan memaksa aku untuk membuka mulut lebar- lebar untuk menampung spermanya. Setelah itu, bli Putu memaksa aku untuk berkumur dengan spermanya dan kemudian menelannya. Semua polisi disitu tertawa senang melihat itu, sementara aku menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa karena diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajahku terlihat gelagapan oleh sperma milik Bli Putu. Semua posisi yang mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh para polisi kejam itu terhadap tubuhku. Kali ini aku tidak kuat lagi. Setelah lima polisi itu selesai memperkosaku untuk kesekian kalinya, aku akhirnya pingsan karena kecapaian dan karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhku terutama dianus. Aku telah diperkosa habis- habisan selama kurang lebih 7 jam oleh polisi-polisi bejat itu. Dan semua kejadian itu direkam oleh pak Gunawan. Lebih- lebih ketika posisi kedua tanganku yang terikat digantung keatas. Bli Made menjilati dan menciumi ketiakku. "Mmuuahh, ketek kamu bagus banget sih, rasanya asin tapi gurih dan baunya haruumm". Liur bli Made membasahi ketiakku. Aku kembali disetubuhi dari satu arah tentu saja lubang anus. Aku kini hanya bisa menggigit bibir sambil kakiku berusaha menendang- nendang ke segala arah, sambil sesekali seperti orang mengejan. "Ouughh, arrkhh, ouhh, udah paa..ak perih, sakiitt, ouughh, aa, akh!!!" Aku terus berontak seperti orang kesetanan. Karena pantatku mulai mengering, Pak Made kembali membasahi pantatku dan batang Kontolnya sendiri dengan lotion agar licin. Bli Made menyodomiku untuk kesekian kalinya. Dilanjutkan dengan bli Wayan lagi, yang senang sekali main sodomi. Apalagi dapat pantat seperti pantatku, ia semakin bernafsu menghancurkan anusku. Kemudian mereka kembali menelentangkan aku di lantai, lalu mereka maju semua mencari bagian- bagian tubuhku yang bisa di gunakan untuk memuaskan kontol kontol mereka. Bli Agung memasukkan Kontolnya ke dalam mulutku, dan memaksa mengulumnya. Pak Gunawan menyarangkan Kontolnya ke dalam anusku, double penetratio, yang berdarah-darah. bli Putu melesakkan Kontolnya yang super besar dan panjang itu ke dalam lobang pantatku yang sudah dimasuki kontol pak Gunawan. Akhirnya aku yang sudah tidak kuatpun pingsan, dengan anus yang dalam keadaan lecet parah, dan terus mengeluarkan darah dan sisa sperma. Darah dan sperma berceceran dimana- mana. Sudah puas para polisi tersebut, mereka membersihkan diri lalu meninggalkan tubuhku yang bugil dan berlepotan darah dan sperma dalam keadaan pingsan. Setelah para polisi gila itu pergi aku tidak tahu apa-apa lagi. Aku pingsan dan tak berdaya. Walaupun liburanku dipulau Bali masih ada beberapa hari, aku memutuskan untuk mengurung diri dikamar dan tidak ingin keluar. Pak Gunawan beberapa kali meng-sms atau misscall ke hapeku namun tidak aku gubris karena aku terlanjur sakit dengan kelakuannya dan teman-temannya dua hari lalu. Aku pun pulang ke kotaku dengan trauma yang dalam dan sesampainya dirumah, ayah dan ibuku bingung melihat aku yang diam dan tampak melamun padahal aku habis liburan. Mungkinkah aku trauma untuk berlibur sendiri lagi? Tragis.....!!! Aku malas untuk mengingat-ingat tampang dan nama-nama para polisi periwisata itu namun setiap aku mendengar kata Bali, aku selalu ingat kelakuan mereka yang memperkosaku. Aku harus bagaimana???? Tolong aku teman-teman...

BaQj.
  • akiz3ujzos.pages.dev/222
  • akiz3ujzos.pages.dev/452
  • akiz3ujzos.pages.dev/68
  • akiz3ujzos.pages.dev/464
  • akiz3ujzos.pages.dev/338
  • akiz3ujzos.pages.dev/341
  • akiz3ujzos.pages.dev/291
  • akiz3ujzos.pages.dev/361
  • cerita panas polisi gay